Kota Tua Ampenan NTB Destinasi Favorit Wisman

Keliling Ampenan dengan delman atau cidomo di NTB
Sumber :
  • Antara/ Ahmad Subaidi

VIVA.co.id – Jika Jakarta memiliki Kota Tua yang bakal diformat menjadi destinasi wisata andalan, kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, juga punya Kota Tua. Namanya: Ampenan!

5 Keindahan Wisata di Lombok yang Bikin Kangen

Ada puluhan bangunan tua kuno peninggalan Belanda di tepi laut, yang konon adalah bekas pelabuhan pertama di Lombok. Ini pernah menjadi pelabuhan yang sangat sibuk di tahun 1948 - 1950-an.
 
“Ada investor dari Pulau Bali yang bergerak pada usaha jasa kapal pesiar yang sudah menyatakan kesiapan dan kesanggupannya membangun pelabuhan wisata. Rencananya pembangunannya dilaksanakan tahun ini,” papar Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, Sabtu, 11 Juni 2016.

Menurut Ahyar, investor tersebut tergoda dengan Ampenan lantaran belakangan ada banyak permintaan wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal pesiar untuk mengunjungi sejumlah desitnasi di Lombok. Ampenan juga dinilai sebagai titik yang pas, tak butuh waktu lama untuk menyeberang dari Bali.

Pantai Selingkuh di Lombok, Lahir dari Cerita Nakal

Sekedar gambaran, penyeberangan dari Karang Asem ke Ampenan bisa ditempuh dalam waktu hanya satu jam. Sementara bila menyeberang dari Pelabuhan Padangbae, Bali, hingga Lembar,  bisa memakan waktu sekitar lima jam.

“Permintaan wisman dengan kapal pesiar untuk mampir ke Lombok, terutama asal Eropa, cukup tinggi. Karena itulah investor ini sangat berkeinginan untuk membangun pelabuhan di kawasan Ampenan. Kawasan ini dianggap sangat ideal untuk menyandarkan kapal-kapal pesiar,” katanya.

Ngabuburit Seru Sambil Berburu Ikan Bakar Murah Meriah

Ia mengatakan, Ampenan dahulunya memang merupakan pelabuhan sebelum dipindah ke Lembar Lombok Barat. Saat memasuki dan menginjakkan kaki di Kota tua Ampenan, serasa diajak kembali bercengkerama dan bernostalgia dengan suasana kehidupan masa lampau.

Ada deretan puluhan bangunan tua bercorakkan arsitektur masa lampau yang siap menyapa. Kota tua Ampenan juga menjadi saksi bisu masa kejayaan dan keemasan Ampenan sebagai armada pelabuhan, pusat perekonomian dan perdagangan.

"Terkait dengan izin kesahbandaran dan persiapan administrasi lainnya sudah dilakukan oleh pihak investor. Bahkan saat ini mereka sedang mempersiapkan untuk pembangunan anjungan,” tambahnya.

Pemkot Mataram pun mengaku siap mendukung rencana menghidupkan pelabuhan dengan konsep wisata tadi. Penataan dan pembangunan berbagai fasilitas pendukung wisata akan segera di kawasan Ampenan.

“Kami siap membangun lahan parkir, ruang tunggu, air bersih, serta informasi dan transportasi yang bisa terkoneksi antara Ampenan-Senggigi dan objek wisata lainnya. Termasuk untuk penataan pedagang kaki lima (PKL)."

"Kami akan tata penjualan kuliner yang lebih variatif sehingga wisatawan memiliki banyak menu pilihan kuliner khas daerah ini. Untuk anggaran penataan ini, saya sudah meminta Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) mengalokasikan anggaran dalam APBD perubahan tahun ini,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya menyambut baik, rencana menghidupkan pelabuhan Ampenan dengan sentuhan pariwisata itu. Dia sekaligus mengingatkan soal amenitas pusat kafe dan restoran seperti Bukit Bintang Kuala Lumpur, Malaysia. Benchmark dari situ untuk mengambil market gaya hidup Timur Tengah, yang kafenya buka malam sampai pagi.

"Ada pelabuhan, dilengkapi dengan amenitas itu, maka Lombok akan lebih hidup," ungkap Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Baca juga:

Kuliner Buka Puasa di Benhil

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya