Investasi Rp7 Triliun, Indocement Bikin Pabrik Berkonsep Air

Semen produksi PT Indocement.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – PT Indocement Tunggal Prakarsa menggelontorkan anggaran senilai Rp7 triliun untuk pembangunan pabrik barunya di Pati, Jawa Tengah. Melalui anak usahanya PT Sahabat Mulia Sakti, pabrik yang berencana beroperasi tahun 2020 itu berwawasan ketahanan air di area pabrik dan sekitarnya.

Penjualan Semen Baturaja Naik 8 Persen Pada Maret 2019

Direktur Utama PT SMS Budiono Hendranata mengatakan, pabrik semen di Pati ditargetkan memberikan tambahan air bagi masyarakat lebih dari 600 ribu meter kubik per tahun. Air tersebut didapat dari pembangunan infrastruktur, seperti dam embung tadah hujan serta tampungan dari limpahan banjir Sungai Juwana.

"Kita perkirakan daya tampung airnya akan mencapai 2,1 juta meter kubik per tahun, " kata Budiono di Semarang, Senin 13 Juni 2016.

Permintaan Turun, Pendapatan Semen Baturaja Tetap Tumbuh Awal Tahun

Ia mengatakan, keberlanjutan dan perbaikan sumber daya air di Pati akan semakin membaik dengan sistem penampungan air yang masuk dalam komitmen investasi ini. Di mana operasi pabrik tidak menggunakan ait bawah tanah, melainkan melalui banyak embung di areal tambang dan pabrik.

"Di pabrik baru nanti, penambangan juga kita lakukan dengan mengalirkan air menuju kolam pengendapan sebelum mengalir ke sungai. Sehingga air hujan tidak mengalir langsung dan membanjiri lokasi penambangan maupun daerah masyarakat sekitar," tutur Budi.

Persaingan Makin Ketat, Semen Indonesia Perkuat Rantai Pasok

Selain itu, konsep penambangan, juga  hanya dilakukan pada zona batuan kering serta tidak akan mencapai kedalaman zona batuan basah. Di mana ada 13 sumur pantau yang dibangun  untuk mengawasi kondisi air sebelum dan selama kegiatan penambangan. 

"Maka kekhawatiran pencemaran air ini tak akan terjadi. Sebab pemantauan level air akan dilakukan bersama dengan masyarakat dan regulator terkait,” kata dia.

Di pabrik yang tercatat sebagai pabrik ke-15 ini, Indocement bahkan memiliki sistem proses produksi semen menggunakan sistem kering. Di mana proses produksi tidak menggunakan air sebagai bahan baku. 

Air hanya digunakan untuk mendinginkan mesin dan diproses untuk kemudian dikembalikan lagi ke tempat penampungan air untuk dipergunakan ulang. Proses penjernihan air akan dikontrol dengan sangat hati-hati oleh tenaga profesional. 

Selain itu, air untuk pembersihan kendaraan transportasi juga di daur ulang kembali. Termasuk air limbah domestik dari kantor Perusahaan yang akan dibuang melalui Municipal Waste Water System

 

Poiitikus Gerindra, Andre Rosiade, di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019.

Datangi KPPU, Politikus Gerindra Serahkan Bukti soal Semen Murah China

Andre hadir bersama rekan-rekan pekerja industri semen lokal.

img_title
VIVA.co.id
26 Agustus 2019