Datangi KPPU, Politikus Gerindra Serahkan Bukti soal Semen Murah China

Poiitikus Gerindra, Andre Rosiade, di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Politikus Gerindra sekaligus Anggota DPR terpilih periode 2019-2024, Andre Rosiade memenuhi panggilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Pemanggilan terhadap Andre terkait laporan dugaan pelanggaran perusahaan semen asal China yang menggunakan sistem predatory pricing atau banting harga sehingga merugikan pasar semen di Tanah Air.

Perolehan Suara Kecil, Caleg Tarik Bantuan Semen ke Masjid

Andre datang bersama rekan-rekannya dari Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (FSP ISI). Andre membawa berkas-berkas sebagai bukti permulaan.

“Hari ini saya diundang KPPU untuk klarifikasi bukti-bukti permulaan dugaan pelanggaran UU Nomor 5 Tahun 1999 pasal 20 tentang aktivitas jual rugi yang dilakukan oleh pabrik semen asal China,” kata Andre seperti disampaikan dalam keterangannya, Senin, 26 Agustus 2019.

Ledakan Gas di Pabrik PT Semen Padang, 4 Pekerja Dilarikan ke Rumah Sakit 

Andre menyebut praktik yang dilakukan pabrik semen China merugikan pasar domestik. Sebab, ada cara jual rugi yang dilakukan perusahaan semen China dengan menjual harga yang lebih murah. Hal ini memunculkan perbedaan harga yang sangat jauh.

Kerugian pun menghampiri produsen semen lokal. Meski secara rata-rata, biaya produksi semen lokal lebih mahal karena komponen upah buruh. Namun, bahan komponen dan sistem produksi relatif sama.

Ledakan di RS Semen Padang, Seratusan Pasien Rawat Inap Dievakuasi

"Namun, bila dihitung dalam skala ekonomi perbedaan ini tidak terlalu signifikan. Tapi kok selisih harganya bisa begitu jauh? Ini ada apa?” ujar Wakil Sekjen Gerindra itu.

Andre pun mengapresiasi KPPU yang merespons dengan menindaklanjuti laporannya. Dengan laporan dan respons KPPU, diharapkan akan ada hasil yang baik bagi perusahaan semen lokal.

"Saya berharap proses penyelidikan yang dilakukan segera rampung sehingga bisa mengetahui dugaan pelanggaran pasal 20 UU Nomor 5 Tahun 1999. Industri strategis kita bisa selamat dari marabahaya," tutur anggota dewan asal dapil dari Sumatera Barat itu.

Kemudian, Andre menambahkan, kondisi pemanfaatan pabrik semen di Indonesia hanya sekitar 65 persen dari kapasitas terpasang. Penyebabnya karena kondisi oversupply pasar semen nasional.

"Sejak 2015 pemerintah gencar memberikan izin pembangunan pabrik semen baru. Pabrik-pabrik semen baru ini didominasi oleh pabrik semen asal China. Pemain baru tersebut antara lain Conch Cement, Jui Shin, Panasia, Haohan," tutur Andre. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya