Promosi Serang Kompetitor, BRTI Akan Panggil Indosat
- istimewa
VIVA.co.id – Perang tarif dan promosi yang dilayangkan Indosat mengingatkan pada aksi XL Axiata yang memicu perang marketing dengan operator terbesar di tanah air, Telkomsel. Kini Indosat mengulangnya seolah untuk menyadarkan masyarakat mengenai mahalnya tarif telekomunikasi yang berlaku saat ini.
Menanggapi hal ini, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan akan segera memanggil operator tersebut. Mereka akan diminta untuk menjelaskan alasan kampanye tersebut dilakukan dengan menyerang kompetitor.
"Kami akan mengundang Indosat untuk mengklarifikasi pada Senin, 20 Juni nanti. Isu utamanya, kami ingin mendengar langsung dari Indosat kenapa seolah seperti putus asa," ujar Anggota Komisioner BRTI I Ketut Prihadi Kresna, saat dikonfirmasi, Jumat, 17 Juni 2016.
Dijelaskannya, jika memang serangan tersebut dalam bentuk iklan maka hal tersebut dianggap tidak etis dan tak sesuai etika periklanan. Namun jika tidak maka harus melihat kembali norma kepatutannya.
"Jika memang karena masalah pentarifan, kami ingin mendengar langsung. Kalau soal interkoneksi, mereka bisa minta BRTI untuk memediasi," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara juga mengatakan akan berkoordinasi dengan BRTI untuk memanggil operator yang memulai ‘perang’.
Kampanye yang dimulai sejak lama itu mulai kelewat batas. Beberapa spanduk yang difoto membandingkan tarif Indosat dengan Telkomsel, salah satu pesaing yang juga incumbent di pasar telekomunikasi selular Indonesia.
Dalam informasi yang ada di website Indosat Ooredoo dikatakan jika tarif tersebut berlaku 24 jam dan bisa digunakan tanpa harus registrasi.
Namun dalam skemanya dijabarkan jika tarif Rp1 per detik itu hanya berlaku untuk durasi menelepon selama 5 menit. Setelah durasi itu terpenuhi, setiap detiknya akan diberlakukan tarif Rp3 per detik.