Daging Sapi Impor Masuk Lagi, Paling Mahal Harus Rp80 Ribu
VIVA.co.id – Sebanyak empat ton daging impor dari Australia didatangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia jelang Lebaran Idul Fitri 2016. Saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp130 ribu per kilogram.
Rencananya daging sapi impor tersebut akan dijual ke masyarakat dengan harga Rp70 ribu-Rp80 ribu per kg. Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, Dayu Padmara Rengganis, mengatakan impor daging dari Australia dilakukan untuk menekan harga daging sapi menjelang Lebaran.
"Daging ini dijual di indonesia, hanya boleh dengan harga Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kilogram. Daging impor ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran," ujar Dayu.
Pemerintah telah memutuskan akan mengimpor 10 ribu ton daging guna pemenuhan kebutuhan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1437 Hijriah atau 2016.
"Sudah (keputusan impor). Untuk daging 10 ribu ton," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Negara Jakarta, Senin 30 Mei 2016 silam.
Harga daging sapi di pasaran hingga hari ini masih di kisaran Rp130 ribu-Rp120 ribu per kilogram. Padahal Presiden Joko Widodo meminta harga daging sapi turun hingga kisaran Rp80.000.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, impor hanya untuk jenis daging tertentu. Darmin mengatakan, dengan impor daging khusus ini, harga dapat ditekan di kisaran Rp80.000 – Rp85.000 per kilogram.
"Sebenarnya itu impornya kalau daging tidak dibatasi. Artinya, ada namanya CL, ada namanya secondary cut itu boleh. Kami (pemerintah) cuma menugaskan Bulog (Badan Pusat Logistik) apa BUMN Berdikari melakukan impor untuk CL supaya ya bisa menurunkan harga, ya Rp80.000-Rp85.000," jelas Darmin, Selasa 24 Mei 2016.
Selain Berdikari, lanjut Darmin, bisa juga nantinya yang ditugaskan adalah BUMN, yakni Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Hingga saat ini, diakuinya harga daging masih tinggi. Yakni, mencapai Rp113 ribu per kg. Sehingga, impor daging dinilai tepat untuk menekan harga.
(ren)