DPR: Harga Solar Harusnya Juga Turun

VIVAnews - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional M Najib menyayangkan langkah pemerintah yang hanya menurunkan harga premium. Seharusnya, pemerintah juga menurunkan harga solar. Mengingat solar digunakan oleh angkutan umum dan nelayan.

"Pemerintah seharusnya menghitung proporsional seperti halnya premium agar harga solar juga ikut turun," ujar Najib dalam perbincangannya dengan VIVAnews melalui telepon, Jumat 7 November 2008.

Dia mengatakan dengan turunnya harga solar, tarif angkutan umum bisa lebih murah. Sehingga daya beli masyarakat jauh lebih meningkat dibandingkan hanya menurunkan harga premium saja. Namun demikian, Najib mengatakan turunnya premium harus disikapi dengan baik.

Najib menjelaskan, penurunan harga premium merupakan kalkukasi yang tepat. Karena dalam APBN-P 2008, harga minyak mentah dipatok pada US$ 95 per barel. Sehingga, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah pantas turun. "Kecuali minyak tanah yang sedang dalam masa konversi ke gas elpiji," katanya.

Harga minyak mentah dunia saat ini berada pada US$ 60,77 per barel. Mendekati harga terendah pada Maret 2007, yang waktu itu US$ 60.16 per barel. Jatuhnya harga minyak ini merupakan pecahnya gelembuh selama setahun, yang pada pertengahan Juli 2008 sempat menyentuh level tertinggi US$ 147,27 per barel.

Najib menambahkan, langkah pemerintah dengan menurunkan harga premium diharapkan bisa menghidupkan sektor riil yang terancam lesu akibat krisis keuangan global. "Kalau harga minyak turun ongkos produksi usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi berkurang, sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri," imbuhnya.

Pemerintah pada Kamis 6 November kemarin, mengumumkan akan menurunkan harga premium bersubsidi dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter. Sedangkan harga solar dan harga minyak tanah tetap pada harga semula, Rp 5.500 per liter untuk solar, dan Rp 2.500 untuk minyak tanah. Harga baru ini akan berlaku pada 1 Desember pukul 00.00 WIB, dan akan ditinjau ulang setiap bulannya.

Shin Tae-yong Tidak Mau Blak-blakan Ungkap Kekesalan
vaksinasi booster (ilustrasi)

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menghimbau masyarakat mendapatkan imunisasi di segala usia di sepanjang umur.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024