Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini

Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo (Kiri)
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Desa.
VIVA.co.id
- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo meminta masukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), agar bisa membangkitkan perekonomian masyarakat perdesaan.

Menurut Eko, Gubernur Ganjar yang notabene sudah mengenal anatomi beberapa desa yang ada di Jawa Tengah, dinilai memiliki kompetensi untuk memberikan masukannya, terkait perkembangan BUMDes ke depannya. 

"Kami ingin meminta masukan, agar program-program tepat sasaran. Dan, ke depan saya ingin semua program harus melalui sepengetahuan kepala daerah," ujar Menteri Eko dalam keterangan resminya Senin 1 Agustus 2016.

Eko berharap, ke depan, Jawa Tengah, bisa menjadi percontohan dalam mengembangkan BUMDes. Dan, bisa bekerja sama dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR), atau pun pihak swasta untuk pengembangannya. 
Adaptasi dengan Pandemi, 1.852 BUMDes Masuk Ekosistem E-Commerce

"Kalau bisa, BUMDes itu dikembangkan dengan KUR, atau pun pihak swasta. Saya juga sudah melakukan koordinasi dengan kementerian yang lain, termasuk dengan pak Puspayoga (Menteri Koperasi)," kata Eko.
Pendidikan Vokasi Bisa Genjot Ekonomi Desa, Ini Penjelasannya

Eko mencontohkan, BUMDes yang bisa dikembangkan untuk memdorong hasil pertanian salah satunya adalah dengan membuat sarana penyimpanan setelah panen. 
Pulihkan Ekonomi efek Pendemi, BUMDes di Bandung Beromset Rp30 Miliar

"Pertanian salah satu problemnya adalah minimnya sarana pascapanen. Kalau BUMDes bisa bikin sarana penyimpanan pascapanen, saya yakin bisa membantu produktivitas pertanian," tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik itikad baik menteri desa. Dia menjelaskan, untuk mengimplementasikan UU Desa butuh daerah percontohan. 

"Memang perlu percontohan, 2-3 tahun. Dulu, sebelum diturunkannya dana desa, kami sudah kasih stimulus kepada beberapa desa yang ada di Jateng. Kita kasih uang Rp40 juta untuk desa kategori maju, Rp60 juta untuk yang sedang, dan Rp100 juta untuk desa yang miskin. Ini rangsangannya sangat luar biasa," ujar Ganjar. 

Untuk persoalan pengembangan BUMDes, Ganjar berpendapat bahwa rencana yang ingin dilakukan Kemendes yang mencoba mensinergikan antara BUMDes dengan BUMN, atau pun pihak swasta itu, merupakan rencana yang baik. 

"Penjodohan BUMN dengan Desa ini bagus. So far sudah berjalan, tinggal persoalan selera saja," jelas Ganjar. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya