Saham Rokok Anjlok di Tengah Hijaunya IHSG

Berbagai merek rokok.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id –  Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin, 22 Agustus 2016, berhasil ditutup menguat 0,21 persen, atau 11,14 poin ke level 5.427,17, setelah dibuka naik 0,18 persen, atau 9,86 poin di posisi 5.425,90.

Harga Rokok Tinggi hingga Shifting Konsumsi Bisa Bikin Target Penerimaan CHT Tidak Tercapai

Sepanjang perdagangan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pergerakan IHSG bergerak pada kisaran 5.398,79 hingga 5.435,19. IHSG sempat melemah, tetapi jelang penutupan indeks berhasil berbalik arah jadi menguat.

Sedangkan di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 63 poin (0,48 persen) ke Rp13.226 per dolar Amerika Serikat, setelah bergerak di kisaran Rp13.160-Rp13.255.

Harga Rokok Naik Dongkrak Inflasi Januari 2020, Ini Penjelasannya

Di tengah hijaunya IHSG, harga saham industri rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 20 poin, atau 0,5 persen ke Rp4.020. Sementara itu, harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merosot tajam 875 poin, atau 1,3 persen ke harga Rp67.150.

Menurut Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, anjloknya harga saham rokok saat ini hanyalah sentimen jangka pendek. Sebab, industri rokok di Indonesia masih cukup kuat, serta masih terus berinovasi, ditambah kinerja perseroan yang masih bagus.

Minim Sentimen Penopang, Bursa Saham Diprediksi Melemah

"Pada intinya, kan beredar berita tentang cukai masih belum jelas kebenarannya," kata dia kepada viva.co.id. 

Meskipun demikian, William juga tidak memungkiri industri rokok saat ini dihadapi dengan tantangan berat, lantaran banyak hambatan dalam pemasaran, seperti pasangan iklan.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan hari ini sebanyak 138 saham naik, 161 saham turun, dan 104 saham tidak bergerak. Sementara itu, enam sektor dari 10 sektor menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang menguat sebesar 2,02 persen.

Investor membukukan transaksi sebesar Rp6,88 triliun, dengan volume 8,58 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp239 miliar.

Sementara di Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang, yang naik sebesar 0,32 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,68 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 0,26 persen.

Sedangkan mayoritas indeks saham di Eropa, bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,01 persen, indeks DAX di Jerman naik 0,74 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,64 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya