Sentimen Global Masih Bayangi Rupiah Pekan Ini

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) awal pekan ini diperkirakan masih dibayangi oleh sentimen global, yang cenderung lebih banyak direspons pelaku pasar dibandingkan sentimen dari dalam negeri.

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, ditutupnya mata uang garuda pada perdagangan akhir pekan lalu yang menguat 30 poin atau 0,23 persen ke level Rp13.212 per dolar AS, disebabkan oleh pelemahan dolar AS yang hanya bersifat jangka pendek.

"Penguatan yang terjadi lebih disebabkan oleh pelemahan US$ yang hanya bersifat jangka pendek, rupiah berpeluang berbalik melemah apabila sentimen global cenderung lebih banyak direspon pelaku pasar dibandingkan sentimen dari dalam negeri," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin, 29 Agustus 2016.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Reza menjelaskan, pelemahan pada laju dolar AS paska pertemuan rapat The Fed pada akhir pekan kemarin, masih memberikan sentimen positif pada laju pergerakan mata uang Asia dan beberapa mata uang global.

"Rupiah pun ikut terbantu sentimen pelemahan dolar AS sehingga dapat berbalik menguat," tuturnya.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Pelemahan dolar AS tersebut, lanjut Reza, lebih disebabkan adanya aksi ambil untung pelaku pasar keuangan jelang pidato Janet Yellen. 

"Kami melihat, pelemahan US$ ini hanya sementara apalagi jika nantinya statement Janet Yellen cenderung Hawkish dan mampu menopang laju US$ untuk berbalik menguat," ujarnya.

Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, hari ini diperkirakan akan berada dalam rentang target batas bawah atau support di level Rp13.257 dan target batas atas atau resistance di level Rp13.210 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya