Minyak Mentah Tertekan Penguatan Dolar AS

Ladang minyak/Ilustrasi.
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Harga minyak internasional turun hampir dua persen merespons penguatan dolar Amerika Serikat saat ini. Investor juga khawatir minyak mentah kelebihan pasokan, karena Iran mengatakan akan mencapai produksi puncaknya dalam waktu dekat. 

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Dilansir dari Reuters, Rabu 31 Agustus 2016, minyak mentah berjangka Brent, pada perdagangan Selasa waktu setempat, turun 78 sen atau 1,6 persen ke level US$48,48 per barel.

Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), jatuh 50 sen atau satu persen ke level US$46,48 per barel. Pada perdagangan Senin, penurunan juga terjadi sekitar satu persen karena sebab yang sama.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

"Hal ini hanyalah cerita ekonomi di mana kekuatan dolar menghantui harga minyak mentah AS," ujar pedagang minyak di Timespreds WTI di Tyche Capital Advisor, New York. 

Indeks dolar AS telah mengalami reli kenaikan sejak Jumat pekan lalu. Setelah Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, dalam pidatonya meningkatkan harapan akan kenaikan suku bunga acuan di negara tersebut. 

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Penguatan dolar membuat mata uang greenback itu mahal bagi pedagang minyak yang menggunakan mata uang lain. 

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024