IHSG Masih Berjuang Lanjutkan Penguatan

Ilustrasi bursa efek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan hari ini, Senin 5 September 2016, diperkirakan masih berjuang untuk terus dapat melaju di zona hijau. Investor diharapkan perlu memperhatikan sentimen negatif global, yang dapat menekan IHSG dalam jangka pendek.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Menurut Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya, IHSG kembali melewati masa uji support (target batas bawah), di tengah ketidakpastian akan perubahan tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat, atau Fed Fund Rate.

Selain itu, fluktuasi harga komoditas, terutama minyak, masih memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG, di samping sentimen dari dalam negeri tentang perkembangan pencapaian program pemerintah, yaitu pengampunan pajak, atau tax amnesty.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

"Hal ini masih akan terus membayangi pola pergerakan IHSG dalam jangka pendek," ujarnya di Jakarta.

Namun, William melihat, dari tingkat perekonomian yang terjaga stabil, tentunya masih dapat dikatakan sisi penopang IHSG masih akan cukup kuat untuk terus berada dalam jalur up trend jangka panjangnya.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

"Rentang pergerakan terlihat akan berada pada level 5.324 dan 5.458, dengan potensi kenaikan yang masih cukup besar, hari ini IHSG berpotensi menguat," tuturnya.

Dengan demikian, pada awal pekan ini, William merekomendasikan, akumulasi beli untuk saham-saham di antaranya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). 

Kemudian, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya