Pelonggaran Tax Amnesty 'Obat Kuat' Rupiah Pekan ini

uang rupiah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal pekan hari ini, diproyeksi akan melanjutkan penguatannya. Terdorong sentimen positif dari dalam maupun luar negeri.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

"Kini rupiah mencoba untuk bergerak menguji target batas atas di area Rp13.057 dan target batas bawah Rp13.120 per dolar AS," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada kepada VIVA.co.id, Senin 26 September 2016.

Reza mengungkapkan, dari sisi global sentimen positif itu berasal dari bank sentral Amerika serikat (The Fed), yang mempertahankan tingkat suku bunganya.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Sementara itu dari dalam negeri, perpanjangan masa administrasi, tax amnesty atau pengampunan pajak tahap pertama memberikan angin segar bagi para investor.  Seperti diketahui, para pengusaha meminta perpanjangan tahap pertama karena tarif tebusan yang dipatok paling murah dibanding tahap dua dan tiga, yaitu dua persen.

"Banyak pengusaha yang masih ingin mendaftarkan dirinya untuk melaporkan sejumlah aset. Namun, terkendala oleh proses administrasi," tuturnya.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia, rupiah menguat pada akhir pekan lalu ke level Rp13.098 per dolar. Pada awal pekan lalu dolar tercatat dipatok senilai Rp13.164. 

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024