Fasilitas Partikel Tuhan Dituding Biang Gempa Bumi Italia

Salah satu bagian dari fasilitas akselerator partikel di CERN, Jenewa.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir menjadi tertuduh dan dituding menjadi biang bencana gempa Bumi yang melanda Italia akhir Oktober lalu. 

Tudingan itu disampaikan BP Earthwatch, sebuah saluran teori konspirasi di YouTube dan pemburu kehidupan mahluk asing. 

Dikutip dari International Business Times, Rabu 9 November 2016, diketahui CERN sudah menyiapkan penumbuk raksasa Hadron (LHC) di perbatasan Swiss dan Prancis untuk menguak rahasia alam semesta. Fasilitas yang mendapat sokongan tenaga baru itu dijadwalkan akan dioperasikan pada April tahun depan.

Namun fasilitas penumbuk yang pernah menemukan Partikel Tuhan pada 2012 itu dituding menjadi biang munculnya gempa Bumi. 

Dalam video yang diunggah di YouTube, narator BP Earthwatch mengatakan, aktivitas CERN memberikan dampak langsung dengan gempa Bumi yang terjadi di Norcia, Italia pada akhir Oktober lalu. 

Tak hanya BP Earthwatch saja, pegiat kehidupan mahluk asing yaitu Scott Waring, juga menyalahkan aktivitas di CERN. Waring menuding, aktivitas ilmuwan di dalam fasilitas dalam tanah itu memicu gempa dan akhirnya merusak struktur bangunan dan gereja kuno di Norcia. 

"Teknologi (yang dipakai di CERN) bisa memungkinkan dipakai orang sebagai portal mengumpulkan sumber daya, bertemu dengan spesies lain dan menaklukkan mereka. Ini juga memungkinkan alien datang dari dunia lain untuk menaklukkan kita," jelas Waring. 

Merespons hal tersebut, CERN tegas membantah tudingan menjadi biang gempa bumi di Italia. Perwakilan CERN mengatakan, medan magnetik yang ada di CERN tidak bisa mempengaruhi aktivitas Bumi. 

Tantangan Penggunaan AI di Dunia Kedokteran

"Tumbukan LHC yang ada saat ini tak berbahaya dan tak ada alasan untuk hal itu," jelas CERN dalam keterangan di website mereka. 

Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024