CEO Starbucks Undur Diri, Harga Saham Langsung Anjlok

Starbucks Coffee
Sumber :
  • BusinessInsider

VIVA.co.id – Salah satu pendiri Starbucks, Howard Schultz mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif untuk fokus pada pengembangan toko-toko kopi Starbucks terbaru. Dia menyerahkan posisinya kepada Direktur Operasional Starbucks, Kevin Johnson, seorang eksekutif lama.

Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah

Dilansir Reuters, Jumat 2 Desember 2016, kabar pengunduran diri Schultz ini menyebabkan saham Starbucks anjlok 3,6 persen menjadi US$56,41 pada perdagangan kemarin. Investor pesimistis dengan kinerja Starbucks, setelah ditinggal Schultz, mengingat penjualan toko kopi terbesar dunia itu sempat merosot, karena ditinggal Schultz pada 2000, hingga akhirnya kembali pada 2008.

"Dengan mundurnya dia sebagai CEO, menaikkan tingkat kecemasan," kata analis Wil Slabugh.

Soal Foto Kopi Pro Israel, Zita Anjani Singgung Boleh Mengingatkan Tapi Tidak Menghakimi

Ia mengatakan, Schultz adalah jiwa dan jantung merek, pemimpin, dan penyelamat Starbucks.  

Schultz mengatakan, dia akan fokus membangun gerai kopi ultra premium Starbucks, yang disebut  Roastery and Tasting Rooms di seluruh dunia. Serta, melakukan agenda sosial untuk meningkatkan citra merek Starbucks, termasuk mengirim para karyawan ke perguruan tinggi dan merekrut veteran.

Posting Foto Gelas Starbucks saat Umroh Dikecam, Zita Anjani Tantang Balik Masyarakat Untuk Ini

Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai sales manager, dan mengambil alih Starbucks pada 1980-an. Schultz berhasil mengubah Starbucks dari perusahaan kopi lokal menjadi merek kopi paling terkenal dunia.

Cabang toko Starbucks menjamur di seluruh dunia, dengan lebih dari 24 ribu toko di 70 negara. Penjualan Starbucks mencapai US$19 miliar pada 2015. (asp)

Gerai Starbucks yang tidak memiliki izin merek resmi di Baghdad Iran.

KFC hingga Starbucks Kesulitan Tangani Dampak Boikot, Laba Anjlok

Gerai kopi dan makanan cepat saji Amerika, Starbucks, McDonald's dan KFC terus mengalami boikot terkait perang Gaza yang berdampak pada bisnis mereka.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024