Target KCJ Layani 292 Juta Penumpang Tahun Ini

KRL Commuter Line.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id – PT KAI Commuter Jabodetabek menargetkan akan dapat melayani sekitar 292,34 juta penumpang pada tahun ini. Jumlah penumpang KCJ tersebut lebih banyak 12 juta penumpang dibandingkan dengan realisasi tahun lalu. 

KAI Buys Chinese Three Trains for Jabodetabek's Fleet

Direktur Utama PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, target penambahan penumpang itu sejalan dengan adanya perpanjangan rangkaian kereta dengan formasi 12 kereta melalui program penggabungan KRL, yang formasinya satu rangkaian delapan kereta. 

"Perpanjangan wilayah operasi KRL juga akan dilakukan pada awal tahun ini. Dalam waktu dekat KRL akan mulai beroperasi sampai dengan stasiun Rangkas Bitung," kata Fadhila di Hotel Double Tree By Hilton Jakarta, Rabu 11 Januari 2017. 

PT KCI Borong 3 Rangkaian KRL dari China untuk Armada Jabodetabek

Diutarakannya penambahan penumpang juga didorong dengan kembali dibukanya stasiun Angke dalam pelayanan KRL. Dari sisi pelayanan, KCJ juga melakukan inovasi terbaru di bidang transaksi e-ticketing. Inovasi ini disebut untuk kemudahan melakukan isi ulang kartu multi trip dan tiket harian berjamin melalui minimarket, serta top up KMT melalui sistem transfer jaringan ATM bersama dan SMS atau internet banking.

"Rencananya sudah mampu dirasakan pengguna pada Febuari 2017 ini," kata dia. 

Malam Tahun Baru, KRL Commuter Line Beroperasi hingga Pukul 03.00 WIB

Kemudian untuk mendukung pelayanan 2017, KCJ juga akan merealisasikan 400 unit vending machine yang terdiri dari mesin untuk transaksi tiket, mesin khusus top up KMT, serta mesin untuk fare adjusment.

KCJ juga memperberlakukan penyesuaian tarif. Program ini dilakukan KCJ untuk menghilangkan denda pinalti pada pengguna THB kurang bayar atau turun pada jarak stasiun yang lebih jauh atau tidak sesuai dengan transaksi pada tiket.

Sementara itu, lanjut dia, untuk memastikan keselamatan penumpang pada saat akan berpindah peron, pada maret 2017 diprogramkan fasilitas jembatan penyeberangan orang dan dilengkapi dengan enam eskalator di stasiun Tanah Abang.

"Sementara itu, pembangunan jalur bawah tanah atau underpass, proses pembangunannya telah dimulai sejak akhir 2016 di stasiun Tebet, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Pondok Ranji, dan Sudimara yang ditargetkan selesai pada April 2017," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya