Mencatat Pengeluaran Harian Mampu Kurangi Perilaku Konsumtif

Masyarakat cenderung menghabiskan seluruh dana THR untuk keperluan hari raya.
Sumber :
  • Pixabay/Stevepb

VIVA.co.id – Menahan keinginan membeli barang yang menarik hati memang cukup sulit, bahkan meskipun barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan. Apalagi kemajuan teknologi yang memudahkan urusan belanja justru membuat perilaku konsumtif makin sulit dibendung.

Begini Teknik Amankan Finansial Sejak Muda

Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara untuk menahan hasrat berbelanja. Psikolog Ajeng Raviando memberikan tips untuk menahan hasrat belanja agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif.

Cara paling mudah dan tepat ialah dengan menuliskan setiap uang yang dikeluarkan untuk berbelanja. Menurutnya, setiap hari dan setiap pengeluaran mesti dicatat dan disusun dengan rapi. Bukan hanya untuk mengontrol jumlah pengeluaran, namun menurut Ajeng hal ini berkaitan dengan sisi psikologis seseorang.

Trik Jitu Hindari Borosnya Biaya Administrasi Bank

"Satu tipsnya menulis pengeluaran setiap hari, biasanya di akhir bulan kita suka bingung uangnya habis tapi tidak tahu ke mana. Jadi ada self awareness jadi pola konsumsi kita seperti apa sih," ungkap Ajeng, ditemui pada acara #SayangUangnya, di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa 31 Januari 2017.

Ajeng menambahkan, pencatatan keuangan akan membuat seorang lebih bisa menahan hasrat untuk membeli suatu barang yang tidak dibutuhkan. Dengan mengetahui pola konsumsi tadi, menurut Ajeng, orang akan lebih mudah membagi uangnya untuk disisihkan pada pos yang benar-benar dibutuhkan.

Enam Hal Kecil yang Bikin Hidup Jadi Boros

"Ada kecenderungan mengurangi dari latter factor (pengeluaran kecil yang tidak perlu dan berulang) misal enggak harus setiap hari.  Biasanya kalau kita sudah sadar tulis dulu itu membangkitkan self awareness perilaku sehari-hari," kata dia.

Setelahnya, Ajeng menambahkan akan ada tindakan untuk mengurangi kebiasaan tersebut.

"Jadi mulai ada tindakan, setelah tahu harus ada action jadi pada akhirnya kita memahami yang namanya hemat itu authentic happiness, karena selama ini yang dikejar, instant happiness," ungkapnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya