BI Catat Inflasi 0,35 Persen di Minggu Kedua Februari

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA.co.id – Bank Indonesia mencatat survei perkembangan Indeks Harga Konsumen, atau inflasi hingga minggu kedua Februari 2017, tercatat sebesar 0,35 persen. Namun, angka tersebut masih sejalan dengan target inflasi Bank Indonesia yang mencapai empat plus minus satu persen.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

"(Survei minggu kedua) kurang lebih 0,35 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 10 Februari 2017.

Agus menjelaskan, kenaikan tarif dasar listrik masih memberikan sumbangsih terhadap perkembangan IHK bulan kedua. Selain itu, inflasi bulan ini juga dipengaruhi oleh harga makanan bergejolak, misalnya seperti harga cabai yang merangkak naik di tingkat pedagang.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

"Tetapi, daging, telur, ayam, bawang merah masih dalam kondisi deflasi," katanya.

Secara garis besar, Agus menegaskan, koordinasi antara pemerintah pusat maupun daerah, serta otoritas moneter berjalan dengan optimal. Mantan Menteri Keuangan itu mengakui, harga yang diatur pemerintah (administered price) memang menjadi tantangan pada tahun ini untuk menjaga inflasi.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Namun, Agus mengatakan, pemerintah, bank sentral, maupun pemangku kepentingan terkait akan terus berupaya semaksimal mungkin menjaga laju inflasi tahun ini.  Apalagi, tahun lalu inflasi berhasil dikendalikan, hingga berada di level 3,02 persen sepanjang 2016.

"Kami semua berkoordinasi, untuk meyakinkan inflasi 2017, bisa kami kendalikan," jelasnya. (asp)

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022