VIVAnews - Banyak orang bilang, bila ingin memiliki perkawinan langgeng, ada aturan mainnya! Tapi, seiring waktu, banyak aturan berlaku di masa generasi orang tua kita yang sudah ‘basi’ alias ketinggalan zaman. Nah, agar Anda dan suami tidak tergolong dalam pasangan ketinggalan zaman, ikuti aturan perkawinan yang makin modern ini.
Dulu: pergi ke mana-mana selalu bersama suami
Sekarang: sesekali pergi tanpa ’dikawal’ suami.
Datang sendirian ke acara kumpul-kumpul bareng teman, bukan berarti Anda dan suami sedang cekcok. Ada kalanya Anda dan suami butuh ruang sendiri. Jadi, ke mana-mana tak perlu selalu didampingi suami.
Kebersamaan konstan sebenarnya tidak menyehatkan bagi perkawinan. Gaya perkawinan seperti itu bisa mengungkung dunia Anda.
Memiliki teman di luar lingkaran ’rumah’ tidak hanya membuat wawasan Anda lebih luas, tapi juga kaya pengalaman. Hal ini bisa membuat hidup lebih menarik. Otomatis, membantu Anda menjadi wanita menarik di mata suami.
Namun, Anda dan suami juga jangan sampai kehilangan kebersamaan. Jika Anda lebih mengenal kehidupan teman-teman dibandingkan pasangan, sebaiknya tingkatkan kembali porsi berkomunikasi dengan suami.
Dulu: berkonsultasi dengan psikiater, bila ada masalah besar.
Sekarang: cari bantuan sebelum muncul masalah.
Banyak pasangan suami istri yang baru merasa membutuhkan bantuan profesional, ketika sudah terjadi guncangan dalam perkawinan. Akibatnya, saking beratnya masalah, seringkali perkawinan tidak bisa lagi diselamatkan. Tahukah Anda, gaya menyelesaikan masalah seperti itu sudah ’basi’?
Yang semestinya Anda berdua lakukan adalah mencari bantuan profesional sebelum konflik muncul. Tak perlu langsung berkunjung ke psikiater, Anda berdua bisa belajar mengatasi problem melalui workshop atau seminar untuk pasangan. Ajang seperti ini banyak digelar di akhir pekan. Menurut John Gottman, Ph.D., penulis Seven Principles for Making Marriage Work, menghadiri workshop perkawinan dapat melatih kemampuan pasangan mengatasi konflik.
Dulu: tugas domestik, tugas istri
Sekarang: berbagi tugas rumah dengan suami
Saat ini, sudah banyak suami yang mau berkontribusi dalam tugas-tugas domestik. Agar sama-sama nyaman menyelesaikan tugas rumah, lakukan secara fleksibel. Bila tugas kantor sedang menumpuk di malam hari, Anda bisa meminta bantuan suami mengurus anak. Begitu pula sebaliknya. Dengan begitu, Anda dan suami bisa membagi tugas antara tugas kantor dan mengurus rumah, serta anak.
Jika Anda tak sempat masak, tidak perlu dipaksakan. Anda dapat memesan makanan restoran, atau, berlangganan catering. Bingung melihat tumpukan baju kotor? Anda bisa mengirim baju kotor ke jasa binatu. Dengan begitu hidup Anda dan suami bisa lebih simpel.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Menguak Kekayaan Indira Chunda, Putri Eks Mentan SYL yang Beli Skincare dari Anggaran Kementan
Siap
12 menit lalu
Kasus korupsi eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyita perhatian publik sejak keluarganya diduga ikut menikmati uang haram tersebut, termasuk Indira Chunda
Kemenag menyampaikan, pelunasan biaya haji sudah ditutup dan kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Bila nekat berangkat dengan visa nonhaji, ancamannya deportasi.
Tim Tekab 308 Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung berhasil meringkus FS (34), warga Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, lantaran dirinya diduga.
Chipset Snapdragon 8 Gen 4: Meluncur Oktober, kabarnya Performa yang Jauh Lebih Kencang!
Gadget
26 menit lalu
Snapdragon 8 Gen 4 akan segera diluncurkan dengan performa yang memukau di bulan Oktober. Siap menanti?
Selengkapnya
Isu Terkini