PLN Jajaki Pinjaman dari BPD

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjajaki pinjaman dari Bank Pembangunan Daerah untuk memenuhi kekurangan pendanaan proyek PLN 10.000 MW. 

Wakil Direktur PLN Rudiantara mengatakan, pinjaman tersebut untuk memenuhi kekurangan porsi pendanaan dalam rupiah, sebesar Rp 4,5 triliun dari total kebutuhan Rp 17,5 triliun.

"Skala pendanaan sesuai dengan rencana kapasitas pembangkit yang akan dibangun," ujar Rudiantara, usai Rapat Kerja dengan Panitia Ad-HOC II Dewan Perwakilan Daerah, di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Rabu 12 November 2008.

PLN juga tengah menjajaki pinjaman dari perbankan nasional lainnya di luar BNI, BRI, Mandiri, Bank Mega, dan Bukopin yang telah mengucurkan pendanaan beberapa waktu lalu. Sayangnya dia enggan menyebut nama perbankan nasional yang sedang dijajaki.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) J Purwono mendukung PLN mencari pinjaman dari BPD untuk pendanaan proyek PLN 10.000 MW.

Pada 2009, sebagian proyek 10.000 MW telah selesai. Diperkirakan PLN sudah mengoperasikan 7.430 MW. Pembangkit yang beroperasi adalah Pembangkit Labuan sebesar 600 MW, Pembangkit Rembang 630 MW, dan Pembangkit Indramayu 660 MW. Sedangkan pembangkit di Jawa-Bali lainnya akan beroperasi pada 2010.

Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut
Orang Kaya Versi Forbes 2012 Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya

Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle (RHE), sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024