Minim Sentimen Positif, Rupiah Melemah Lagi

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi  mengalami pelemahan lanjutan setelah pada penutupan kemarin terkoreksi tipis 12 poin atau 0,09 persen di posisi  Rp13.286 per dolar AS. 

Rupiah Terpuruk ke Rp 16.265 per Dolar AS

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, harapan akan bertahannya tren penguatan pada rupiah akhirnya terpatahkan setelah mengalami penguatan beberapa hari sebelumnya. 

"Tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan terutama setelah laju yen terus menunjukkan penguatannya," kata Reza di Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS

Ia menjelaskan, jika berkaca pada perdagangan kemarin,  meski secara sentimen masih mendukung untuk terjadinya penguatan terutama dengan rilis surplusnya neraca perdagangan RI namun, nyatanya  kondisi dari rupiah kembali tertekan. 

"Laju dolar kembali mengalami pelemahan terutama terhadap yen di mana permintaan akan aset-aset safe haven masih terjadi," tuturnya.  

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Menurutnya, kondisi ini terlihat dari pergerakan yen dan harga emas yang masih cenderung meningkat. "Laju rupiah yang sebelumnya menguat, tampaknya berbalik melemah seiring sikap pelaku pasar tersebut," tuturnya. 

Di sisi lain, lanjutnya, pergerakan rupiah juga terimbas pelemahan poundsterling dan euro seiring menguatnya yen, serta imbas berita negatif penurunan permintaan kredit dari nasabah ke perbankan menurut hasil survei Bank Indonesia.

"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.340 hingga Rp13.340 per dolar AS," ujarnya. (hd)
    
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya