BI Tahan Lagi Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen

Logo Bank Indonesia yang tertera di kantor Bank Indonesia di Jakarta.
Sumber :
  • Reuters/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,75 persen, dengan suku bunga deposito di level empat persen, dan suku pinjaman di level 5,5 persen. Keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga stabilitas perekonomian nasional.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

“Keputusan ini berlaku efektif 16 Juni 2017,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis 15 Juni 2017.

Tirta menjelaskan, keputusan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan sejalan dengan berbagai risiko yang berkembang di dunia maupun dalam negeri. BI mencermati beberapa faktor luar negeri, yang berpotensi memengaruhi perekonomian nasional.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Mulai dari rencana kenaikan suku bunga bank dan penurunan neraca keuangan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve tahun ini, hasil pemilihan Presiden di negara-negara Eropa, sampai dengan potensi menurunnya harga komoditas global yang harus diwaspadai.

“Sementara dari dalam negeri, dampak dari penyesuaian administered prices terhadap inflasi, serta konsolidasi korporasi dan perbankan,” katanya.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Tirta menegaskan, bank sentral akan memperkuat bauran kebijakan moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga sistem keuangan dalam negeri.

Selain itu, otoritas moneter pun akan kembali memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi agar berada di kisaran sasaran empat plus minus satu persen.

“Dan mendorong kelanjutan reformasi struktural dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
 

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022