Jonan: PLTP Sarulla 'Harta Karun' Pembangkit Panas Bumi RI

Ilustrasi PLTP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar dalam pengembangan energi panas bumi di dunia.

Dukung Pengembangan Bisnis Energi Panas Bumi RI, IDSurvey dan Geo Dipa Energi Kolaborasi

Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang menjadi sorotan pemerintah adalah PLTP Sarulla di Sumatera Utara, yang merupakan 'harta karun' untuk dikembangkan hingga 1.000 MW.

Jika seluruh potensi ini dimaksimalkan, Jonan menyebut PLTP Sarulla akan menjadi PLTP terbesar di dunia. 

Cuaca Bumi Makin Panas, 120 Lumba-Lumba Amazon Tewas

"Di Sarulla itu kapasitasnya, potensinya besar. Sekarang yang sudah COD (Commercial Operation Date) itu 110 MW dan sebelum Desember akan nambah 110 lagi. Tahun depan, harapannya bisa 330 MW," kata Jonan di JCC, Senayan, Rabu 2 Agustus 2017. 

"Ini terus didorong kalau bisa ditingkatkan sampai maksimal potensinya bisa 1.000 MW. Kalau itu terjadi, Sarulla akan jadi salah satu sumber panas bumi terbesar di dunia," terang Jonan.

Potensi Geothermal Terbesar Kedua di Dunia, Pertamina Gandeng Mitra Global di AIPF

Jonan mengatakan, pihaknya berharap untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya, Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian untuk bisa mempermudah pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) ini. 

"Kami berharap, dukungan dari sektor lain terutama dari stakeholder lain, Kemenkeu dan Kemenperin untuk bisa mengurangi, atau mereduksi biaya masuk, atau pajak-pajak lain untuk mengembangkan EBT," ujar dia. 

Lebih lanjut, Jonan menegaskan tujuan pembangunan pembangkit listrik adalah bagaimana memberikan tarif listrik yang terjangkau bagi masyarakat. Jika semakin banyak pembangkit listrik, Jonan yakin tarif listrik pun akan mulai semakin menurun.

"Kami juga berharap, akan ada ide yang mendorong efisiensi dan produktivitas yang baik, supaya harga listrik dari panas bumi bisa makin lama makin bersaing dengan energi primer lainnya," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya