Cuaca Bumi Makin Panas, 120 Lumba-Lumba Amazon Tewas

Lumba-lumba Amazon tewas
Sumber :
  • Al Jazeera

VIVA Dunia – Bangkai 120 lumba-lumba sungai ditemukan mengambang di anak sungai Amazon di Brazil selama seminggu terakhir dalam keadaan yang diduga para ahli disebabkan oleh kekeringan parah dan panas bumi

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Institut Mamiraua, sebuah kelompok penelitian di Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil, mengatakan dua lumba-lumba mati ditemukan pada hari Senin pekan ini di wilayah sekitar Danau Tefe.

Para ahli percaya suhu air yang tinggi kemungkinan besar menjadi penyebab kematian karena suhu sejak minggu lalu telah melebihi 39 derajat celcius di wilayah Danau Tefe. Ribuan ikan juga mati, media lokal melaporkan. “Kami telah mendokumentasikan 120 bangkai dalam seminggu terakhir,” kata Miriam Marmontel, peneliti di Mamiraua Institute, melansir Al Jazeera, Selasa, 3 Oktober 2023. 

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

Lumba-lumba Amazon

Photo :
  • Aqua Expeditions

Lumba-lumba sungai Amazon, sebagian besar berwarna merah jambu mencolok, adalah spesies air tawar unik yang hanya ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan dan merupakan salah satu dari segelintir spesies lumba-lumba air tawar yang tersisa di dunia.

Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti

Siklus reproduksi yang lambat membuat populasi mereka sangat rentan terhadap ancaman. Marmontel mengatakan sekitar delapan dari setiap 10 bangkai yang ditemukan adalah lumba-lumba merah muda, yang disebut “boto” di Brasil, dan mewakili 10 persen dari perkiraan populasi mereka di Danau Tefe.

“Sepuluh persen adalah persentase kehilangan yang sangat tinggi, dan kemungkinan peningkatannya dapat mengancam kelangsungan hidup spesies di Danau Tefe,” kata Marmontel.

Boto dan lumba-lumba sungai abu-abu yang disebut “tucuxi” termasuk dalam daftar merah spesies terancam oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Institut Konservasi Keanekaragaman Hayati Chico Mendes di Brasil telah mengerahkan dokter hewan dan ahli mamalia air untuk menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup di danau tersebut. Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti apakah kekeringan dan panas merupakan penyebab meningkatnya kematian lumba-lumba. 

Mereka berupaya menyingkirkan penyebab lain, misalnya infeksi bakteri yang bisa membunuh lumba-lumba. Tapi setidaknya 70 bangkai muncul ke permukaan pada akhir pekan lalu ketika suhu air Danau Tefe mencapai 39 derajat Celcius, lebih tinggi 10 derajat dibandingkan suhu rata-rata pada tahun ini.

Suhu air menurun selama beberapa hari tetapi naik lagi pada hari Minggu pekan lalu menjadi 37 derajat celcius, kata para ahli yang khawatir. Aktivis lingkungan menyalahkan kondisi panas yang luar biasa ini sebagai penyebab perubahan iklim, yang membuat kekeringan dan gelombang panas lebih mungkin terjadi dan parah.

Lumba-lumba Amazon tewas

Photo :
  • Al Jazeera

Ayan Fleischmann, koordinator geospasial di Mamiraua Institute, mengatakan kekeringan berdampak signifikan pada komunitas tepi sungai di wilayah Amazon. “Banyak masyarakat yang terisolasi, tidak memiliki akses terhadap air berkualitas baik, tidak memiliki akses terhadap sungai yang merupakan sarana transportasi utama mereka,” ujarnya. 

Nicson Marreira, Wali Kota Tefe, kota berpenduduk 60.000 jiwa, mengatakan pemerintahnya tidak dapat mengirimkan makanan langsung ke beberapa komunitas terpencil karena sungai kering.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya