Pengantin di Irak Bagikan Cerita Pilu Setelah Kebakaran di Pesta Pernikahannya

Kabakaran di Acara Pernikahan di Irak
Sumber :
  • Media lokal

Irak – Kedua mempelai yang pesta pernikahannya berakhir memakan korban hingga 100 orang, akibat kebakaran akhirnya angkat bicara. Sepasang pengantin baru itu mengaku bahwa mereka merasa seperti orang yang sudah mati.

Erick Thohir ke Pemain Timnas Indonesia: Fight Back, Kita Nggak Bisa Diinjek-injek

Pesta pernikahan yang seharusnya menjadi salah satu hari paling bahagia dalam hidup mereka, harus berubah menjadi malam yang mengerikan bagi pengantin pria Revan dan pengantin wanita Haneen.

Kedua mempelai kehilangan anggota keluarga setelah kebakaran terjadi di dalam aula pernikahan di provinsi Nineveh di Irak utara.

Irak Sahkan UU Anti LGBT, Melanggar Bisa Dipenjara 15 Tahun

Anak Kecil Korban Kebakaran di Acara Pernikahan di Irak

Photo :
  • AP Photo

Dalam wawancara dengan Sky News, Revan mengatakan Haneen tidak dapat berbicara setelah kehilangan sepuluh anggota keluarganya, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya. Ayahnya juga masih dalam kondisi kritis.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

“Memang benar kami duduk di sini di depan anda hidup-hidup. Tapi di dalam kita sudah mati. Kami mati rasa. Kami sudah mati di dalam,” katanya dalam wawancara video, dikutip dari Sky News, Selasa, 3 Oktober 2023.

Pengantin pria sendiri kehilangan 15 anggota keluarganya dalam tragedi tersebut.

Meskipun spekulasi awal mengaitkan kebakaran tersebut dengan kembang api di dalam ruangan, Revan mengatakan bahwa kebakaran berasal dari langit-langit dan yakin bahwa penyebabnya adalah arus pendek.

“Mungkin karena korsleting, saya tidak tahu. Namun api bermula dari langit-langit. Kami merasakan panasnya. Saat saya mendengar bunyi berderak, saya melihat ke langit-langit,” ucapnya.

Ilustrasi kebakaran.

Photo :
  • TvOne/Mohamad Akasah

"Kemudian langit-langit yang seluruhnya terbuat dari nilon mulai meleleh. Hanya butuh beberapa detik,” tambahnya.

Menurut Revan, hanya ada satu alat pemadam kebakaran di lokasi yang tidak berfungsi.

Saat kebakaran terjadi, Revan membantu pengantinnya melarikan diri yang tidak bisa berjalan karena gaun pengantinnya.

“Saya meraih istri saya dan mulai menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur. Ketika orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya.  Kakinya terluka,” tuturnya.

Kehidupan pengantin baru mereka penuh dengan duka, pemakaman, dan penguburan orang-orang terkasih. Hingga akhirnya pasangan ini telah memutuskan untuk pindah dari kampung halaman mereka setelah tragedi tersebut.

“Itu saja, kami tidak bisa tinggal di sini lagi. Kami tidak bisa tinggal di sini lagi.  Maksud saya, setiap kali kita mencoba untuk mendapatkan kebahagiaan, sesuatu yang tragis terjadi pada kita dan menghancurkan kebahagiaan tersebut.  Jadi, sebaiknya kami pergi saja,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya