- ANTARA Foto/Wahyu Putro
VIVA – Sebanyak enam balok atau girder dengan panjang masing-masing 30,8 meter proyek jalan tol Depok-Antasari ambruk kemarin, Selasa 2 Januari 2018. Girder itu diduga ambruk karena tersenggol ekskavator yang sedang menggali tanah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara detail apa yang menjadi masalah konstruksi tersebut sehingga terjadi kecelakaan.
"Itu kami waktu itu masih rapat, jadi kami belum dapat informasinya (detail). Kalau saya lihat itu masih tetap April atau Juni akan bisa. Jadi enggak memengaruhi schedule," kata Basuki ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 3 Januari 2017.
Dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga, Komisi Keamanan Jembatan, para ahli, dan pelaksana atau kontraktor proyek tersebut mengenai insiden tersebut. Hal ini pun menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk melakukan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Jadi girder yang diangkat itu bisa macam-macam. Jadi ada yang dikalungi, ada yang diangkat dari atas, jadi saya kira ada sedikit masalah teknis. Sekarang diperbaiki SOP-nya. Jadi itu ada masalah teknis dan manajerial," kata Basuki.
Perbaikan SOP dan teknis konstruksi akan menjadi fokus bagi pihaknya untuk menjadi panduan pembangunan seluruh jalan tol Indonesia. Sebab, sambung dia, pemasangan girder masih akan sangat banyak dilakukan untuk proyek-proyek serupa di seluruh Indonesia.
"Karena banyak sekali yang akan dipasang di Trans Jawa ini. Ada sekitar 120 girder yang akan dipasang," ujar dia.
Ia pun membantah insiden ambruknya girder, karena pembangunan yang terlalu dikebut. Dia berkomitmen segera memperbaiki SOP dalam pembangunan jalan tol maupun jembatan.
"(Perbaikan SOP itu) Bagaimana cara mengangkat girder, kan macam-macam itu SOP nya, ada yang pakai kalung, kalau dikalungin kan dia goyang, nah sekarang ada yang dikasih anting-anting di atasnya, diangkat gitu," tutur dia. (one)
