Awal Tahun, Geliat Usaha Properti Hingga Industri Meningkat

Survei Bank Indonesia.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia mencatat geliat kegiatan usaha pada kuartal I-2018 mengalami peningkatan di banding kuartal sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari peningkatan beberapa indikator ekonomi. 

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia, Yati Kurniati menjelaskan, peningkatan tersebut terlihat dari indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal I-2018 yang sebesar 8,23 persen. Di mana pada Kuartal IV-2017 hanya sebesar 7,40 persen.

Peningkatan kegiatan usaha itu, lanjut Yati, terjadi terutama di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT sebesar 2,43 persen, dan sektor keuangan, real estate, maupun jasa perusahaan dengan SBT sebesar 2,62 persen.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

"Demikian juga dengan kinerja sektor industri pengolahan, terindikasi meningkat pada kuartal I-2018 mencapai 2,17 persen dibanding kuartal IV-2017 yang kontraksi 0,12 persen," ujar Yati di Gedung BI, Jakarta, Kamis 12 April 2017.

Pengunjung mengamati miniatur perumahan saat Pameran Rumah Rakyat.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Ilustrasi pelaku usaha properti

Seiring dengan peningkatan kegiatan usaha tersebut, lanjut Yati, kapasitas produksi terpakai mengalami peningkatan. Namun, untuk penggunaan tenaga kerja pada kuartal I-2018 belum menggembirakan meski tetap menunjukkan perbaikan.

Di mana kapasitas produksi terpakai meningkat dari 75,05 persen pada kuartal IV-2017 menjadi 76,27 persen pada kuartal I-2018. Sedangkan, penggunaan tenaga kerja meningkat dari sebelumnya terkontraksi sebesar 0,89 persen pada kuartal IV-2017 menjadi kontraksi 0,88 persen di kuartal I-2018.

"Peningkatan jumlah tenaga kerja terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT 0,81 persen. Responden menyampaikam bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja tersebut seiring dengan peningkatan volume produksi" paparnya.

Adapun dari sisi keuangan, Yati menjelaskan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha juga terbilang cukup baik. Dengan akses terhadap kredit perbankan yang meningkat berdasarkan indikator Saldo Bersih (SB) pada kuartal I-2018 yang mencapai 8,45 persen. Sedangkan pada kuartal sebelumnya hanya mencapai 7,40 persen.

Berdasarkan indikator-indikator tersebut, Yati memproyeksikan, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan masih berlanjut pada kuartal II-2018 yang tercermin dari SBT yang meningkat sebesar 17,99 persen.

"Kegiatan usaha diperkirakan meningjat lebih lanjut, terutama didorong oleh penguatan permintaan dan faktor musiman pada Ramadan dan Idul Fitri," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya