Defisit Anggaran Rp85,8 Triliun Hingga 31 Maret 2018

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan 31 Maret 2018 berjalan dengan baik jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Defisit APBN hingga September 2021 Sebesar Rp452 Triliun

Dia menjelaskan, untuk penerimaan negara mencapai Rp333,8 triliun atau 17,6 persen dari target penerimaan yang sebesar Rp1.894,7 triliun. Sedangkan belanja negara mencapai Rp419,6 triliun atau 18,9 persen dari total belanja yang nilainya Rp2.220,7 triliun.

Atas dasar itu, lanjut dia, maka defisit anggaran hingga 31 Maret 2018 tercatat sebesar Rp85,8 triliun atau lebih rendah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp103,8 triliun.

Defisit Anggaran RAPBN 2022 Diusulkan hingga Rp881,3 Triliun

"Realisasi defisit ini menunjukan APBN kita terus menerus dalam kondisi sehat dan fit. Terutama dalam kondisi ekonomi regional dan global yang semakin sulit," jelas Ani panggilan akrab Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 16 April 2018.

Keseimbangan Primer

Postur APBN 2022, Defisit Anggaran Diperkirakan Rp808,2 Triliun

Sedangkan, lanjut Ani, angka keseimbangan primernya menjadi sebesar Rp17,3 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama yakni sebesar Rp38,7 triliun.

Sementara itu, untuk asumsi makro, Ani menyebutkan perkembangan realisasinya masih terbilang sesuai dengan target yang diperkirakan, seperti inflasi sebesar 3,4 persen atau di bawah asumsi yang mencapai 3,5 persen, tingkat bunga SPN 3 bulan sebesar 4,1 persen dari asumsi 5,2 persen dan juga nilai tukar sebesar Rp13.573 per dolar AS dengan asumsi APBN Rp13.400.

"Untuk harga minyak dunia mengalami kenaikan menjadi US$63 per barel dari asumsi US$48 per barel. Sedangkan lifting minyak 715 ribu barel per hari dari asumsi 800 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.136 perhari dari asumsi 1.200 ribu barel setara minyak perhari," jelasnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya