Bappenas Nilai Dampak Teror Bom Temporer ke Investasi

Menteri PPN/ Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian PPN/Bappenas.

VIVA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, dampak teror bom di Jawa Timur, tidak berdampak besar kepada investasi di Tanah Air.

Bappenas Bantah Rumor Peleburan KPK dengan Ombudsman

Jika pun ada dampak, dia mengklaim hanya bersifat temporer.

"Saya rasa temporer dampaknya. Tetapi, saya rasa minat investasi masih tinggi," kata Bambang ditemui di JS Luwansa, Jakarta, Senin 14 Mei 2018.

Kebutuhan Green Job 2030 Diproyeksikan Capai 4,4 Juta, Prakerja Siapkan Pelatihan Green Skills

Meski begitu, dia mengakui teror bom tersebut secara umum juga berdampak kepada perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah di bidang pariwisata.

"Misal pariwisata ada travel warning, nah tinggal bagaimana kita menyikapi dan mengatasinya," katanya.

Bappenas Bocorkan Asumsi Makro APBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,6 Persen

Situasi pasca ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya. Seorang pria mencurigakan diamankan petugas.

Artinya, lanjut Bambang, jika Indonesia bisa membuktikan bahwa kondisi Indonesia sudah aman dan kondusif, dia yakin tidak ada gangguan jangka panjang terhadap investasi maupun tourism.

Sementara itu, menanggapi dugaan bahwa salah faktor munculnya sikap radikal dan terorisme itu karena kemiskinan, Bambang mengatakan, pihaknya pun terus fokus untuk terus mengurangi kemiskinan.

"Kita kan, fokus pada pengentasan kemiskinan. Kita upayakan kemiskinan di bawah 10 persen," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, ketimpangan juga terus diupayakan membaik, pengangguran diupayakan mendekati angka lima persen. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diupayakan naik paling tidak satu poin pada tahun ini.

"Jadi, itu kita lakukan semua. Cuma memang, tidak semata-mata masalah kemiskinan, ini juga masalah pendidikan menurut saya," ujarnya.

"Pendidikan juga harus dibuat supaya orang tidak mudah terpengaruh ajaran-ajaran yang tidak pas," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya