Seluruh Venue Asian Games Dipastikan Rampung Juni 2018

Ilustrasi Venue Asian Games
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, memastikan seluruh pembangunan venue untuk perhelatan olahraga akbar empat tahunan, Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, mulai 18 Agustus 2018, akan rampung pada akhir Juni 2018.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Sebanyak 33 dari 76 venue dan 14 non-venue tersebar di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat, progres pembangunan infrastruktur venue hingga pertengahan Mei telah mencapai 92,74 persen, dan non-venue 94,35 persen.

"Sesuai instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla, kami berkomitmen untuk merampungkan seluruh venue pada akhir Juni, mengingat hingga pertengahan Mei, progres pembangunan seluruh venue, baik di Jakarta maupun Palembang mencapai lebih dari 90 persen," ujar Dirjen Cipta Karya, Sri Hartoyo dikutip dari keterangan resminya, Kamis 24 Mei 2018. 

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Sri melanjutkan, rehabilitasi Gelora Bung Karno (GBK) sebagai venue utama yang menampung sekitar 15 venue saat ini telah 100 persen selesai. Sementara itu, terdapat beberapa venue yang belum rampung pengerjaannya, yakni venue jetski (56 persen), squash (53,6 persen), layar (56,19 persen), dan padepokan pencak silat (48,2 persen). 

"Yang lainnya sudah hampir rampung, tinggal finishing seperti pencahayaan dan pendingin ruangan," tambahnya.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Sementara itu, Ditjen Cipta Karya juga tengah mengerjakan penyediaan sarana infrastruktur non-venue. Di antaranya meliputi penataan kawasan wisma atlet yang terdapat di Kemayoran dan kompleks olahraga Jakabaring. 

Jakabaring Sport City Terus Bersolek untuk Asian Games 2018

Jakabaring Sport City

Lalu, dua gedung parkir tiga lantai di kawasan Parkir Timur Senayan berkapasitas 1.000 mobil dan di GBK berkapasitas 3.000 mobil. Selain itu, sebuah lahan seluas tiga hektare di Kemayoran yang dapat menampung 190 bus, 186 mobil, dan 33 minibus. Dan yang terakhir fasilitas Cofftea House seluas 1.938 meter persegi.

"Setelah penyelenggaraan Asian Games 2018, fasilitas ini (Cofftea House) nantinya akan menjadi kedai dan marketplace kopi nusantara yang dilengkapi ruang publik hijau," tambah Sri Hartoyo.

Selain itu, untuk penyediaan air minum, Ditjen Cipta Karya telah berkoordinasi dengan pihak PDAM untuk menyediakan fasilitas air siap minum di venue GBK dan Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) selama pergelaran Asian Games 2018. Dengan menggunakan teknologi reverse osmosis, para pengunjung dapat langsung meminum air tanpa harus mengkhawatirkan kebersihan air.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan Rp14,5 miliar untuk mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Upaya itu dalam rangka meningkatkan pelayanan bidang air minum kepada masyarakat dalam menikmati perhelatan Asian Games 2018.

"Ini (penyediaan air siap minum) penting karena GBK dan JSC adalah dua venue terbesar selama pergelaran Asian Games 2018 berlangsung," ujar Basuki.

Selain penyediaan air siap minum, Ditjen Cipta Karya juga membangun ground tank yang berfungsi sebagai reservoir atau penampung air hujan untuk menyiram lapangan, sehingga dapat menghemat air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya