- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Mahalnya bahan baku pakan membuat para peternak ayam petelur di wilayah Jawa Tengah menjerit. Mereka mengaku merugi lantaran bahan pakan yakni jagung kini mulai langka.
"Harga jagung sebagai bahan baku pakan ayam sejak awal September melonjak menjadi Rp5 ribu per kilogram dari semula masih Rp4 ribu per kilogram," kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional Jawa Tengah, Suwardi, Kamis, 27 September 2018.
Lonjakan harga pakan, menurut dia, dipicu adanya kelangkaan jagung yang terjadi sejak Juli 2018. Ia memperkirakan hasil panen jagung tidak sepadan dengan kebutuhan para peternak ayam petelur untuk mencukupi permintaan pasar.
Kenaikan harga jagung itu kini semakin memberatkan para peternak seiring harga bahan day old chicken (DOC) yang naik hingga 100 persen. Dari awalnya cuma Rp55 ribu bahan DOC menjadi Rp100 ribu.
"Situasinya bertambah berat lantaran harga kedelai sebagai bahan pakan unggas naik signifikan," katanya.
Ia menambahkan, sementara ini belum bisa menaksir kerugian yang dialami para peternak ayam petelur. Namun, yang pasti sejumlah peternak di daerah sudah menyampaikan kepadanya terkait kesulitannya membeli pakan ternaknya.
"Antara persediaan pakan dengan permintaan pasarnya tidak seimbang. Harga ayam dan telur juga tak sebanding dengan harga pakannya," ujarnya.
Menurutnya, harga telur ayam turun akibat penjualan paska 1 Muharam yang tidak signifikan. Untuk saat ini, produksi telur ayam di Jawa Tengah mencapai 1.200 ton per hari. Sementara itu, kebutuhan jagung 1.450 ton per hari dengan total populasi ayam petelur 29,5 juta ekor.
