Ekonomi Syariah Zaman Jokowi Berjalan Pelan-pelan

Ilustrasi keuangan syariah.
Sumber :
  • rumahku.com

VIVA – Ekonomi syariah di Indonesia dapat tumbuh lebih besar, saat ini sudah banyak produk halal lokal yang memasarkan hingga ke luar negeri. Hal itu tentunya menjadi daya tarik calon presiden untuk membuat program ekonomi syariah. 

Jokowi: Industri Keuangan Syariah Punya Prospek Sangat Cerah

Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno sama-sama mencanangkan ekonomi syariah dalam program pemerintah 2019-2024. Direktur Megawati Institute Arif Budimanta mengatakan, populasi yang ada di Indonesia didominasi oleh ekonomi nasional dan ekonomi syariah yang dapat berpihak kepada masyarakat Indonesia. 

"Secara populasi dapat artikan prinsipnya ekonomi syariah adalah ekonomi kerakyatan, berpihak ke masyarakat di Indonesia," ucap Arif Budimanta di Gedung Prakarti Centre, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Oktober 2018. 

Erick Thohir Ungkap Potensi Bisnis Halal di Indonesia, Pasarnya Besar

Arief juga mengatakan, pada masa pemerintahan saat ini Jokowi sudah menerapkan program ekonomi syariah secara perlahan. Arif juga mengatakan jika ada kecurangan dalam pembuatan dan perjalanan ekonomi syariah, pihaknya siap menyelesaikan dengan tuntas

"Pada prosesnya ekonomi syariah sudah dijalankan secara pelan-pelan. Namun, jika di dalamnya ada kecurangan, kita harus selesaikan dengan tuntas," tambahnya. 

Transaksi Bisnis di ISEF 2019 Mencapai Rp22,63 Triliun

Seperti diketahui, Salah satu program ekonomi syariah pemerintahan Jokowi-JK dengan peluncuran Waqf Core Priniciples and Cash Waqf - Linked Sukuk pada Desember 2018. 

Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memimpin Rapat Penyertaan Modal Negara melalui Saham Dwiwarna pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Kediaman Resmi Wapres di Jakarta Pusat.

Wapres Ungkap 3 Program Lahirkan Pengusaha di Industri Syariah

Ma'ruf menilai bahwa kalaupun infrastruktur ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air sudah ada itu tak akan jalan tanpa peran pengusaha itu sendiri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2022