Moeldoko: Suramadu Gratis agar Investasi Sejajar, Bukan demi Pemilu

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purnawirawan) Moeldoko ketika panen jagung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada 1 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purnawirawan) Moeldoko mengimbau masyarakat menilai utuh kebijakan Presiden Joko Widodo menggratiskan biaya tol Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

“Yang dilakukan, tugas Presiden untuk menyejahterakan masyarakatnya, jangan dikaitkan dengan hal yang berbau politik (karena) sebentar lagi pemilu," katanya kepada wartawan ketika panen jagung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada 1 November 2018.

Jempatan Suramadu yang digratiskan memang merupakan aspirasi masyarakat, meski awalnya hanya diminta penggratisan untuk para pengendara sepeda motor.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Moeldoko pun mendapat masukan dari beberapa instansi agar masyarakat yang melintasi Jembatan Suramadu membayar sedikitnya 50 persen jika balik lagi mengarah ke jalan tol. Namun karena membebani masyarakat yang bekerja, selanjutnya membebani persoalan investasi di daerah.

"Mendapat usulan itu, akhirnya usulan agar dibebaskan saja. Dari kejadian tersebut Presiden melihat, ternyata pemasukan tidak signifikan. Bagi negara, bukan untung rugi tapi bagaimana kesejahteraan masyarakat," katanya.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Dia menepis segala kecurigaan sebagian kalangan bahwa kebijakan itu demi pencitraan politik Jokowi menjelang pemilu. “Bukan kepentingan politik namun demi masyarakat Indonesia," katanya.

Karena perkembangan investasi di Madura tergolong lambat dibandingkan Surabaya karena biaya logistik tinggi, katanya, penggratisan itu diharapkan dapat merangsang pertumbuhan lebih tinggi. “Sehingga ketertinggalan investasi bisa sejajar kembali," ujarnya.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024