- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas internasional mulai naik pada perdagangan Rabu pagi, setelah dolar Amerika Serikat melemah. Kondisi tersebut juga didukung kekhawatiran investor menanti hasil pemilihan paruh waktu AS.
Dikutip dari Economic Times, pada Rabu 7 November 2018, harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke level US$1.228,4 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik sebesar 0,3 persen ke level US$1.229,7 per ons.
Sementara itu, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, turun sekitar 0,3 persen. Selain itu, indeks saham di Wall Street melemah, sedangkan saham di bursa-bursa utama Asia bertahan sangat ketat pada awal pembukaan.
Emas Domestik
Sementara itu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam), pada hari ini dibanderol turun sebesar Rp3.000 per gram dibandingkan dengan harga Selasa kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Rabu 7 November 2018, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp665 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali atau buyback, Antam menetapkan seharga Rp587 ribu per gram atau turun sebesar Rp4.000 per gram dibandingkan Selasa kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,15 juta, 10 gram Rp6,24 juta, 25 gram Rp15,49 juta, dan 50 gram Rp30,91 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp61,75 juta, 250 gram Rp154,12 juta, dan emas 500 gram Rp308,04 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu untuk 0,5 gram dibanderol sebesar Rp358 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp616,09 juta.
Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,91 juta dan Rp13,26 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dipatok Rp1,34 juta dan Rp3,2 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam, Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Hari ini untuk ukuran emas satu, dua, tiga, 10, 25 dan 50 gram sedang tidak tersedia. (ren)
