- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Harga emas global, turun ke level terendah dalam sepekan ini pada transaksi Kamis waktu New York, karena pulihnya dolar dan meningkatnya selera pelaku pasar akan aset berisiko menjelang pernyataan kebijakan Federal Reserve Amerika Serikat, mengenai suku bunganya.
Seperti dikutip dari laman Economic Times, Jumat 9 November 2018, harga emas di pasar spot turun 0,12 persen menjadi US$1.224,18 per ons, setelah menyentuh level terendah sejak 1 November di US$1.219,59 pada awal sesi.
Sedangkan emas di bursa berjangka AS, untuk pengiriman Desember, turun 0,3 persen menjadi US$1.224,90 per ons.
"Emas (turun) tidak diragukan lagi, karena pelaku pasar memilih dolar dan adanya ekspektasi pada tingkat bunga (The Fed)," kata Ross Norman, chief executive officer dari Sharps Pixley.
Emas domestik
Sementara itu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam), pada hari ini dibanderol turun sebesar Rp3.000 per gram dibandingkan dengan harga Rabu kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Jumat 9 November 2018, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp657 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali (buyback), Antam menetapkan seharga Rp575 ribu per gram atau turun sebesar Rp5.000 per gram dibandingkan Kamis kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,11 juta, 10 gram Rp6,15 juta, 25 gram Rp15,29 juta, dan 50 gram Rp30,50 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp60,94 juta, 250 gram Rp152,10 juta, dan emas 500 gram Rp304,01 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu untuk 0,5 gram dibanderol sebesar Rp354 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp608,02 juta.
Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,83 juta dan Rp13,10 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dipatok Rp1,33 juta dan Rp3,16 juta.
