Jokowi Rencananya Buka Rakernas Asparindo 2018

Ilustrasi Jokowi di Pasar
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia atau Asparindo di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu 12 Desember  2018.

Harga Bawang Putih di Gianyar Naik Capai Rp 55 Ribu per Kilogram

Dengan tema Digitalisasi Pasar Rakyat, Rakernas Asparindo ke 2018 ini diperkirakan dihadiri sekitar 1.000 peserta yang menjadi perwakilan dari Pengelola Pasar yang hingga saat ini jumlahnya tercatat lebih dari 9.000 pasar tradisonal yang tersebar di seluruh  Indonesia.

Acara rakernas ini juga akan diisi dengan beberapa sesi diskusi, di mana  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, akan menjadi Keynote Speaker pada acara tersebut.

Harga Daging Ayam dan Cabai di Pasar Tradisional Bandung Meroket

“Melalui rakernas, Asparindo mencoba memperkuat konsilidasi antarPengelola Pasar Rakyat di tingkat Kota/Kabupaten yang tersebar di 34 Provinsi. Proyek digitalisasi bisnis perpasaran menjadi perhatian kami pada saat ini, karena sudah menjadi kebutuhan,” ujar Ketua Umum Asparindo, Y. Joko Setyanto, dikutip dari keterangannya, Sabtu 8 Desember 2018.

Joko menambahkan, Pasar Rakyat mempunyai peranan penting dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, memberikan kesempatan kerja dan berusaha, serta menjadi lokomotif pengembangan perekonomian nasional.

Mendag Zulhas Klaim Harga Bahan Pokok Turun Jelang Lebaran

“Harapan kami, dengan semangat menggerakan ekonomi kerakyatan itu bisa mendorong menyukseskan agenda tahunan Asparindo ini seperti yang diharapkan,” tambahnya.

Bangun Sistem Digitalisai Pasar Tradisonal

Lebih lanjut, Joko mengatakan, Asparindo sangat mendukung pelaksanaan gerakan non tunai dalam transaksi pembayaran. “Karena alasan itu, pada rakernas ini kami angkat tema Digitalisasi Pasar Rakyat,” tuturnya.

Seiring dengan itu, Asparindo akan mempersiapkan aplikasi PasarKita dengan berbasis Android untuk transaksi pembayaran e-retribusi dan transaksi jual beli di pasar rakyat, serta pembayaran lainnya, seperti pembayaran listrik, air, dan sebagainya.

Rakernas 2018 ini, lanjutnya, akan menjadi sangat penting, karena menjadikan digitalisasi sebagai program pengembangan manajemen perpasaran. Mengingat, digitalisasi pasar akan menjadi faktor esensial di balik perkembangan dan pertumbuhan pasar tradisional ke depan.

“Tema yang diangkat Rakernas Asparindo sangat menarik, karena ini merupakan ide besar yang harus segera direalisasikan,” tambahnya.

Lebih dari itu, “Program digitalisasi,selain menciptakan efisiensi, digitalisasi pasar tradisonal, juga akan membuat transaksi para pedagang dan pembeli lebih cepat, nyaman, aman; cardless & cashless,” ujarnya.

Tidak hanya itu, digitalisasi pasar tradisional ini juga bisa mendorong menaikkan daya saing pasar tradisional untuk bersaing dengan pasar modern dan bahkan survival menghadapi persaingan era teknologi digital.

Perkembangan teknologi yang pesat mengubah cara suatu bisnis bekerja, termasuk pasar rakyat.

“Karenanya, suka tidak suka, pasar tradisional harus mulai mengadopsi teknologi dengan cepat, agar tidak tenggelam, bisa bersaing dengan pasar modern, dan bersaing di era teknologi digital. Jadi, mengakselerasi transformasi cara kerja pasar rakyat dari tradisional ke digital menjadi sangat penting,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya