Natal dan Tahun Baru Harga Pangan Dipastikan Stabil

Kemendag cek harga pangan jelang Natal dan Tahun Baru.
Sumber :
  • Yandi Deslatama/VIVA.co.id

VIVA – Kementerian Perdagangan mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten. Hal itu dilakukan, untuk memastikan harga stabil jelang libur Natal dan Tahun Baru. 

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Hasilnya meski mengalami kenaikan, namun masih di anggap wajar. Karena, tidak terjadi lonjakan harga di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah. .

"Pada intinya secara umum, bahan pokok harganya cukup terjangkau dan stabil," kata Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustine, saat mengecek harga di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten, Selasa 11 Desember 2018. 

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Setidaknya, terpantau harga beras medium dijual seharga Rp9.500 per kilogram, dari harga normal sekitar Rp9.000 per kg. Lalu, beras premium tidak mengalami kenaikan harga, tetap berada di kisaran Rp10 ribu per kg-nya.

Sedangkan harga telur ayam, dari Rp25 ribu per kg, naik menjadi Rp26 ribu per kg. "Telur dan ayam, ada sedikit kenaikan, tetapi masih ada toleransi," terangnya.

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

Lalu, harga bawang merah, dari biasanya Rp20 ribu, menjadi Rp28 ribu per kg. Cabai merah biasa seharga Rp28 ribu, dari harga normal Rp20 ribu. Sedangkan harga cabai keriting, normalnya Rp28 ribu, menjadi Rp32 ribu per kg..

Saat ini, Bulog Sub Divre Serang menyalurkan beras ke pasaran mencapai dua ton setiap harinya. Sehingga, ketersediaan tetap terjaga di masyarakat. Kemendag berjanji, jelang Natal dan Tahun Baru, ketersediaan bahan pokok di pasaran akan tetap terjaga. Sehingga, tidak terjadi lonjakan kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok.

"Saya memantau dan memandu akan data, dari kenaikan rata-rata 0,40 persen saja. Kami akan minta Bulog suplay terus ke pasar," jelasnya. 

Pedagang beras mengaku kenaikan harga terjadi, karena belum memasuki masa panen. Namun, pembeli tidak mengeluhkan kenaikan harga yang di anggap masih wajar.

"Naik enggaknya, enggak tentu, tergantung masa panen. Stoknya lagi susah, karena belum ada panen. Pembeli mah gimana yah, dibeli aja (harga) naik juga," kata Ani, pedagang beras di PIR. 

Sedangkan pedagang telur mengaku, mendapatkan pasokan dari Jakarta. Namun jika sedang kesulitan pasokan, maka mengandalkan stok telur lokal, dari Kelurahan Cikulur, Kota Serang, Banten.

"Cuaca hujan, telur berkurang produksinya, kadang kendala diperjalanan. Dari lokal Cikulur, juga ada," kata Aminullah, pedagang telur di tempat yang sama. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya