BPH Migas Ungkap Masa Puncak Kebutuhan BBM Saat Natal dan Tahun Baru

Kepala BPH Migas M Fanshurullah As (tengah).
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas memastikan, ketersediaan pasokan bahan bakar minyak, elpiji, maupun listrik jelang libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 akan tetap terjaga.

Jaga Ketersediaan di Lebaran, Pertamina Tambah 164.640 LPG 3 Kg untuk Situbondo dan Banyuwangi

Ketersediaan tersebut, dijamin dengan dibentuknya Posko Nasional Sektor Enegi Sumber Daya Mineral.

Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa menyebutkan, saat ini, seluruh badan usaha BBM maupun badan usaha lainnya telah meningkatkan kapasitas ketersediaan pasokan dari yang selama ini disediakan dalam masa normal. Kesiapan pasokan itu, khususnya dilakukan oleh PT Pertamina.

Pabrik LPG di Tangerang Meledak, 3 Karyawan Jadi Korban

Pada masa perayaan itu, dia menyebutkan, Pertamina telah meningkatkan pasokan BBM jenis premium untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi yang diprediksi mencapai empat persen. Yakni, dari yang masa normal sebanyak 31.267 kiloliter menjadi 32.511 kiloliter, dan untuk pertalite yang naik 13 persen, serta solar yang naik dua persen.

"Kami yakin dan optimis pelaksanaan Satgas Natal dan Tahun Baru mulai 18 Desember 2018 sampai 8 Januari 2019, insya Allah berjalan aman, baik, dan terencana. Kita koordinasi tiap minggu," katanya, saat konferensi pers di kantor pusat BPH Migas, Jakarta, Selasa 11 Desember 2018.

Pertamina Proyeksi Kuota Subsidi LPG 3 Kg pada 2023 Bakal Jebol

Dia pun menyebutkan, tim posko nasional sektor ESDM itu juga telah memetakan tanggal-tanggal puncak konsumsi terhadap sektor energi tersebut. Di mana untuk proyeksi puncak kebutuhan gasoline akan ada si 22 dan 31 Desember 2018, serta 5 Januari 2019. Sementara itu, untuk Gas Oil di 5 Januari 2019, avtur dan elpiji pada 22 Desember 2018.

"Untuk potensi kelangkaan, saya sampaikan berdasarkan evaluasi kita itu menyangkut kelangkaan itu di Padang Lawas Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Ogan Hilir Sulawesi Selatan, Palu, Palangkaraya Kalimantan Tengah. Tetapi, tambahan kita simulasi di potensi jalan tol, karena ada arus orang libur," tuturnya.

Karena itu, dia menyampaikan, badan usaha BBM, khususnya Pertamina telah melakukan peningkatan penyiapan layanan penyaluran tambahan sepanjang 18 Desember sampai 8 Januari 2019, seperti KiosK pertamax dari yang 15 titik menjadi 34 titik. Mobile dispanser dari sembilan menjadi 16 titik, kantong BBM dari 39 menjadi 54 titik, serta BBM kemasan dari 2,5 kiloliter menjadi 3,7 kiloliter.

"Pangkal elpiji dari 28 ribu jadi 31 ribu. Kita tidak mau jadi kelangkaan BBM elpiji 3 kg. Jadi kita betul-betul mengamankan," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya