Petani Tak Tolak Benih Bawang Putih, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Panen bawang putih bibit asal Taiwan
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Ketua kelompok tani Tunas Muda Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Magelang, Jawa Tengah, Wiwin Suheri membantah telah menolak menanam benih bawah putih jenis Great Black Leaf (GBL) asal Taiwan yang direkomendasikan pemerintah. Wiwin menjelaskan, cuaca yang tidak stabil membuat hasil tidak maksimal.

Tips Simpan Bawang Biar Awet, Masak Sahur dan Buka Puasa Jadi Sat Set

“Tidak benar kami menolak menanam benih bawang putih GBL yang direkomendasi pemerintah. Yang terjadi sebenarnya, karena tanamnya di musim kemarau yang kurang air, jadi hasilnya juga ndak maksimal. Jadi bukan karena benihnya jelek atau tidak bisa ngumbi di sini," ujar Wiwin dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Jumat, 14 Desember 2018.

Wiwin mengatakan, bibit bawang putih tersebut sangat cocok ditanam di musim penghujan. Dia menyebut hasil panennya malah sangat bagus.

Daftar Harga Pangan 14 Maret 2024: Bawang, Cabai, hingga Daging Sapi Masih Naik

“Kemarin-kemarin itu yang tanam dengan sprinkle dan cukup air hasilnya juga bagus kok. Yang hasilnya kurang bagus itu yang kekurangan air dan kurang dirawat saja. Ini benih saya akui bagus sekali. Saya sendiri sudah coba tanam, hasilnya bagus kok," kata Wiwin. 

Hal serupa juga diakui petani bawang putih Desa Balesari, Bansari, Temanggung, Supriyanto. Dia menjelaskan jika bawang putih yang ditanamnya sebagian mengumbi dan sebagian lagi tidak.

Daftar Harga Pangan 13 Maret 2024: Daging Sapi, Cabai, hingga Telur Ayam Naik

"Yang nggak ngumbi itu kayaknya kecampuran bawang konsumsi asal China. Ditambah lagi dengan kurangnya penyiraman air dan struktur tanah di daerah kami yang berpasir. Selama ini kami lebih banyak nanem benih lokal tapi tidak berarti menolak benih GBL asal Taiwan", kata Supriyanto.

Kepala Seksi Sayuran dan Tanaman Obat Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Yoga Susilo, saat dikonfirmasi menyatakan, dari hasil pengumbian yang dilakukan pihaknya terhadap penanaman bawang putih jenis GBL pada 14 November 2018 diperoleh hasil 11,04 ton per hektare lahan. 

“Artinya, benih jenis tersebut sangat cocok ditanam, dan hasilnya cukup bagus, bahkan melampaui produktivitas nasional bawang putih yang hanya sekitar 9,1 ton per hektare,” ujar Yoga.

Sementara itu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Ruri Handayani, menyebut tidak mengalokasikan bantuan APBN 2017 ke Desa Balesari, Kecamatan Bansari.

"Kami akan klarifikasi ke lapangan. Yang jelas tidak ada kegiatan APBN 2017 di desa tersebut. Kami menduga benih yang gagal panen itu adalah bawang konsumsi asal China yang dijadikan benih, tapi bukan GBL asal Taiwan. Yang pasti secara umum lahan di Temanggung sangat cocok untuk ditanami bawang putih," ungkapnya.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat dihubungi terpisah, membenarkan bahwa benih GBL asli asal Taiwan bisa tumbuh dan berumbi bila ditanam di Indonesia. 

“Seperti halnya jenis lokal, benih GBL asal Taiwan juga butuh air yang cukup selama masa pertumbuhan dan pengumbian. Mungkin dari sisi waktu pengumbian sedikit lebih lama, tapi bukan berarti tidak bisa berumbi. Kalau ada pihak-pihak yang masih meragukan, kami sangat terbuka untuk berdialog langsung, silakan," kata pria yang akrab disapa Anton tersebut.

"Komoditas apa pun, apabila ditanam di kondisi kurang air pertumbuhannya tidak akan maksimal. Selain masalah air, perawatan tanaman seperti penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemupukan sesuai takaran sangat penting dalam mendukung suksesnya pertanaman bawang putih," kata Anton. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya