November 2018, Neraca Perdagangan RI Defisit US$2 Miliar

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2018, defisit sebesar US$2,05 miliar. Defisit ekspor impor Indonesia itu, utamanya masih disebabkan oleh sektor migas. 

Defisit APBN 2024 Diperlebar Jadi 2,8 Persen Gegara Subsidi Pupuk hingga BLT

Kepala BPS, Suhariyanto menguraikan, nilai total ekspor Indonesia yang tercatat pada November sebesar US$14,83 miliar, sedangkan impor sebesar US$16,88 miliar. 

"Kalau kita gabungkan ekspor impor, neraca perdagangan kita defisit yang cukup dalam US$2,05 miliar," kata dia di kantornya, Senin 17 Desember 2018. 

Sri Mulyani Buka Suara soal Program Makan Siang Gratis, Defisit Anggaran 2025 Naik

Suhariyanto menerangkan, defisit itu terjadi baik di sektor migas dan non migas. Khususnya, yang terbesar disumbang oleh sektor migas yang defisit mencapai US$1,46 miliar. 

"Yang menyebabkan pertama dan utama adalah defisit migas yang hampir US$1,5 miliar, dan non migas defisit US$583 juta," kata. 

Terpopuler: Aksi Heroik Bripda Novandro, Permohonan Maaf Senator Bali

Ia pun menjelaskan, berdasarkan jenis barang di sektor migas, hasil minyak tercatat menyumbang defisit paling besar yang tercatat sebesar US$1,58 miliar. Kemudian, disusul minyak mentah yang defisit US$476,9 juta. Sedangkan gas, masih surplus di level US$594,1 juta. 

"Kita berharap, ke depan, bisa lebih menggenjot ekspor dan mengendalikan impor. Kita perlu waktu genjot ekspor, diversifikasi produk dan pasar, kemudian membuat produk yang lebih kompetitif. Masih perlu waktu, sehingga nanti neraca dagang kita akan surplus," kata dia. (asp)

Kegiatan kelompok usaha PT Bumi Resources Tbk.

Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen

Saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kinclong pada sesi I perdagangan Selasa, 23 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024