- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – PT Citilink Indonesia Tbk akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar pada awal Februari 2019. Sosialisasi penerapan kebijakan tersebut sedang dilakukan dalam dua pekan ke depan.
"Step-nya kita lagi mau campaign dulu. Jadi dua minggu dari sekarang. Ya sekitar minggu-minggu awal Februari (efektif diterapkan)," ujar Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo di kantor Garuda Indonesia Training Center, Jakarta, Rabu 23 Januari 2019.
Ia menyebut kebijakan bagasi berbayar ini sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Kebijakan ini diperbolehkan lantaran tidak melanggar undang-undang.
"Sudah (mendapat persetujuan Kemenhub). Cuma kemarin yang dimintakan persetujuan prosedurnya, sama step-step-nya. Makanya kita konsolidasi terus dengan kementerian," kata dia.
Juliandra mengaku tak khawatir terhadap adanya potensi penurunan penumpang. Karena, kata dia, ada kebijakan-kebijakan khusus yang diterapkan Citilink, khususnya kepada member yang bagasinya digratiskan seberat 10 kilogram.
"Karena kita tidak memberlakukan semuanya zero. Kita ada pengecualian bagi member Citilink ada free sekian kilo, kemudian bagi yang membeli green seat di pesawat dia akan mendapatkan (bagasi gratis)," kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya menargetkan penumpang tahun ini mencapai 17 juta penumpang atau naik dari realisasi tahun 2018 sebanyak 15 juta lebih penumpang. Juliandra pun yakin masyarakat akan dapat memahami jika sosialisasi dilakukan secara tepat.
"Sepanjang sosialisasinya dilakukan dengan tepat, saya yakin. Karena memang dibolehkan LCC (Low Cost Carrier/maskapai berbiaya murah) ini untuk menghapus free baggage," tuturnya. (art)
