JK Kritik LRT yang Terlalu Mahal, Sandi Beri Solusi

Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo (kiri) -Sandiaga Uno bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Salahuddin Uno, ikut menyoroti kritikan Wapres RI Jusuf Kalla atau JK terkait biaya pembangunan light rail transportation (LRT) yang menelan biaya hingga Rp500 miliar per kilometernya. Menurut Sandi, kritikan JK juga serupa dengan apa yang disampaikan oleh Bank Dunia yang menyebut reputasi infrastruktur di Indonesia berkualitas rendah.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Sebetulnya yang disampaikan Pak JK itu sudah dibahas secara mendetail oleh Bank Dunia salah satunya. Bahwa ini tidak dilakukan secara matang dan eksekusinya belum optimal," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis 24 Januari 2019

Sandi memastikan, apabila Prabowo-Sandi terpilih, tidak akan ada lagi infrastruktur yang tidak direncanakan secara matang. Dia juga akan menggunakan skema kerja sama dengan pihak swasta, sehingga tidak terlalu membebani APBN dan tidak hanya terpaku pada BUMN saja.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Di bawah Prabowo-Sandi kita ingin perencanaan ini betul-betul dilakukan dengan pendekatan alternatif, pembiayaan seperti kemitraan pemerintah dengan badan usaha, public private partnership," ujarnya.

Menurut Sandi, fokus pemerintah adalah pada pembangunan infrastruktur dasar yang berkenaan langsung dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Saat ini pemerintah belum melakukan hal itu. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Dia mencontohkan seperti di Madura, di mana saat ini belum ada infrastruktur yang terbangun untuk menurunkan logistik produksi Garam. "Nah hal-hal seperti ini yang akan kami lakukan dengan perencanaan yang sangat matang melibatkan dunia usaha, dan menurunkan beban kepada anggaran negara, dan kita tidak akan semuanya berpangku pada BUMN. Tapi kita akan merangkul dunia usaha," ujarnya.

Kritik yang dilontarkan JK menurut Sandi, pasti juga dirasakan oleh masyarakat. Sebab masyarakat menginginkan pembangunan infrastruktur yang baik dan matang, serta dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

"Ya kita lihat di dalam pemerintahan ini saling mengkritik, apalagi masyarakat. Masyarakat menginginkan infrastruktur itu bisa membuka peluang lapangan kerja untuk mereka dan juga meningkatkan konektivitas, dan menurunkan biaya untuk mereka. Infrastruktur itu harus mampu untuk menjawab hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya