- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Nilai tukar rupiah terus perkasa menghadapi gempuran dolar Amerika Serikat. Di pasar spot, nilai tukar rupiah disebut sudah berada di bawah level Rp14.000 per dolar AS.
Sedangkan, berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, rupiah hari ini, Kamis 31 Januari 2019 berada di level Rp14.072 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin yang berada di level Rp14.112.
Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP), Denni Puspa Purbasari mengatakan, penguatan rupiah ini karena ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS, The Fed yang tidak seagresif tahun lalu menaikkan suku bunga.
"Dan kita jadi tahulah aliran capital tidak mengalir ke sana (AS). Jadi banyak mengalir ke potensi ekonomi-ekonomi dunia. Indonesia adalah salah satu radar investor global untuk jadi sasaran dana-dana masuk," kata Denni di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019.
Kondisi ini, diyakini akan akan terus berlanjut melihat berbagai situasi ekonomi global yang ada. Indonesia pun dinilai masih kompetitif untuk lebih besar menampung dana asing yang pada ujungnya akan semakin memperkuat posisi kurs rupiah.
"Karena dilihat dari price earning ratio dan satunya lagi earning growth itu di Indonesia masih kompetitif. Jadi why not, kamu taruh lagi di Indonesia uangnya," katanya.
Namun begitu, Denni belum bisa menentukan berapa level fundamental rupiah yang seharusnya. Sebab, ditegaskannya pergerakan rupiah masih sangat dinamis.
"Yang pasti kita tahu jika ekonomi indonesia keeps doing very well, perusahaan-perusahaan akan tetap berbandng lurus dengan itu. dan global funds akan mengalir masuk. Pengelolaan ekonomi makro harus baik, predictable, favourable," jelasnya.