Menhub Siapkan 100 Kapal untuk Program Tol Laut

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, tahun ini pemerintah menyiapkan 100 kapal untuk program tol laut. Diharapkan, konektivitas terwujud dan disparitas harga bisa ditekan. 

Ditanya Nelayan soal Program Tol Laut Jokowi, Anies Baswedan Jawab Itu Proyek Gagal

Hal itu disampaikan menhub saat berbicara dalam seminar nasional tol laut bertema “Melanjutkan Konektivitas, Membuka Jalur Logistik dan Menekan Disparitas Harga” dalam rangka Hari Pers Nasional di ruang pertemuan KM Dorolanda di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 4 Februari 2019.

Dia menjelaskan, banyak capaian didapat dari program tol laut selama empat tahun terakhir. "Yang pada awalnya kita hadirkan cuma dua kapal, tetapi tahun ini kita menyerahkan 100 kapal dengan pembagian 50 unit kapal untuk BUMN dan 50 unit diberikan pada swasta," kata Budi. 

Perpendek Waktu Tempuh Kapal ke NTT, Kemenhub Buka Rute Trayek Hub-Spoke Tol Laut

Tidak hanya sebagai parameter pesatnya perkembangan tol laut, 100 armada kapal itu menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam menggarap program tersebut, dan diharapkan muncul dampak positif bagi masyarakat.

"Itu semua adalah anggaran negara yang diberikan kepada korporasi dan nanti juga akan ada subsidi untuk efisiensi bagi masyarakat," tutur Budi. 

Pagu Anggaran Kemenhub 2024 Tambah Rp 400 Miliar Jadi Rp 38,47 Triliun

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan, adanya tol laut sudah pasti berpengaruh terhadap disparitas harga antara satu daerah dan lainnya, terutama di kawasan Indonesia Timur.

"Karena tanpa tol laut dalam tiga tahun berturut-turut kami tidak akan mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok yang rata di seluruh Indonesia," ujarnya usai seminar. 

Enggar mengambil contoh pada musim Ramadan dan Lebaran tahun lalu. Karena tol laut, distribusi bahan kebutuhan pokok lebih merata dan beban harga konsumsi ke kawasan timur Indonesia bisa lebih dikendalikan.

"Jadi, ini pendekatannya sisi suplai, karena tidak ada permintaannya," ucapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya