Menhub: Tol Trans Jawa Itu Alternatif Cegah Kepadatan Jalan Nasional

Menteri Perhubungan Budi Karya saat meninjau persiapan jalan tol
Sumber :
  • Kemenhub

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan, jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya, salah satunya dibangun dengan tujuan mencegah jalan umum yang juga menghubungkan kedua kota mengalami kelebihan kapasitas.

Jasa Marga Catat 961 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 hingga H+3 Lebaran

Menurut Budi, kelebihan kapasitas akan memberikan efek merugikan, yaitu semakin lamanya waktu tempuh di jalan umum.

"Satu waktu, kapasitas dari jalan kita yang biasa itu, akan tidak cukup lagi. Sekarang pun, sudah ditandai dengan waktu tempuh Jakarta - Surabaya (melalui jalan umum), mungkin lebih dari dua hari," ujar Budi usai membuka Rakernas Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 14 Februari 2019.

Layani Pemudik, 239 SPKLU Disiapkan di Rest Area Sepanjang Tol Trans Jawa dan Sumatera

Sementara itu, Budi menyampaikan, waktu tempuh yang dipangkas melalui Trans Jawa akan membuat sebagian pengguna jalan memilih menggunakannya. Hal itu membuat jalan umum berkurang kepadatannya.

"Menggunakan jalan tol, waktu tempuhnya menjadi hanya 18 jam saja," ujar Budi.

INFOGRAFIK: Jadwal Sistem One Way dan Contra Flow Tol Trans Jawa Mudik-Arus Balik Lebaran 2024

Mantan Dirut PT Jakarta Propertindo ini menekankan, penggunaan jalan tol sejatinya juga merupakan pilihan bagi para pengguna jalan. Mereka tetap bisa menggunakan jalan umum, jika memang tidak ingin membayar tarif yang oleh sebagian kalangan dinilai terlalu tinggi.

"Menggunakan jalan tol adalah pilihan. Ada pilihan lain, yaitu menggunakan arteri biasa yang dibiayai pemerintah dan gratis itu," ujar Budi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya