Dibanding Negara lain, Proyek LRT Jabodebek Diklaim Lebih Murah

Progres Pembangunan LRT Jabodetabek
Sumber :
  • ANTARA Foto/Indriarto Eko Suwarso

VIVA – PT Adhi Karya Tbk, mengklaim meskipun proses pembangunan LRT Jabodebek menggunakan teknologi terkini, namun total nilai investasinya terbilang lebih murah, ekonomis, dan efisien dibanding proyek serupa di negara lain.

Operasional MRT dan LRT Jakarta Diperpanjang Saat Malam Tahun Baru 2024, Ini Jadwalnya

Direktur Operasional II PT Adhi Karya, Pundjung Setya Brata menjelaskan, salah satu faktor yang membuat nilai investasi LRT Jabodebek lebih murah adalah, karena keunggulan yang dimiliki dalam aspek model konstruksi.

"Ini sudah seefisien mungkin dan sudah yang terbaik. Bahkan, dibandingkan beberapa negara lain (proyek LRT), kita tidak paling mahal," kata Pundjung di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat 15 Februari 2019.

Menhub Optimis LRT Jakarta Velodrome Rawamangun-Manggarai Beroperasi 2026

Pundjung menjelaskan, untuk membangun prasarana LRT Jabodebek fase satu ini, per kilometernya hanya membutuhkan dana sebesar Rp467,08 miliar.

Sehingga, untuk pembangunan track sepanjang 44,3 kilometer tersebut, total biaya yang diperlukan hanya mencapai sekitar Rp20,75 triliun.

LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai Digarap Pakai APBD DKI Rp 5,5 Triliun

"Itu sudah mencakup lingkup pekerjaan jalur, pekerjaan stasiun, depo, dan operation control center. Bahkan, hingga pekerjaan fasilitas operasi dan trackwork," ujarnya.

Diketahui, total biaya pembangunan LRT Dubai di Uni Emirat Arab, dengan panjang 76 kilometer bertipe at grade dan elevated, tercatat mencapai angka Rp78 triliun.

Selain itu, total biaya pembangunan LRT Calgary di Kanada, bertipe at grade dengan panjang 20 kilometer, diketahui mencapai sebesar Rp43,94 triliun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya