Kumpulkan Pengusaha, Sri Mulyani Klaim Dirinya CFO Terbaik

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Ruang Kerjanya.
Sumber :
  • Dok. Kementerian Keuangan

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, hari ini, Selasa 19 Februari 2019, mengumpulkan para pengusaha hingga profesional dari 29 asosiasi di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta. Tujuannya, untuk menyampaikan terima kasih, karena besarnya kontribusi terhadap penerimaan negara di 2018.

Soal Banjir Rob, Bupati Demak Curhat ke Sri Mulyani Minta Bantuan

Menurut dia, pendapatan negara di sektor perpajakan pada 2018, yang mencapai 102,5 persen dari target APBN 2018, merupakan hasil dari patuhnya para pelaku usaha untuk membayar kewajiban perpajakannya. Sehingga, APBN 2018, mampu dijaga secara sehat dan akuntabel di tengah kondisi perekonomian global yang bergejolak.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh dunia usaha. Karena, 2018, kita sudah tutup dengan capaian yang bagus dan tahun itu bukan tahun yang mudah," kata dia dalam sambutannya.

Sri Mulyani Akui 20 Tahun Desentralisasi Fiskal Banyak PR, Apa Saja?

Dia menjelaskan, sebagai pengelola keuangan negara, kondisi perekonomian global pada 2018, yang sangat penuh tantangan, mulai dari harga minyak yang meningkat, fluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, perang perdagangan AS dan mitra dagang utamanya, hingga naiknya kebijakan suku bunga AS, sangat memengaruhi iklim berusaha di Indonesia.

Karenanya, dia mengklaim, pada kondisi tersebut tidak banyak kepala keuangan atau Chief Finance Officer (CFO) di berbagai perusahaan Indonesia yang mampu dengan baik menjaga neraca keuangan perusahaannya dengan sehat, kredibel, dan akuntabel sebagaimana dirinya yang mampu menjaga APBN dengan baik di 2018.

Sri Mulyani: Perempuan Harus Buktikan Layak Jadi Pemimpin

Di mana, dikatakan Sri, defisit APBN 2018, dalam kondisi perekonomian yang bergejolak saat itu mampu diturunkan dari yang ditargetkan sebesar 2,9 persen terhadap PDB menjadi hanya sebesar 1,79 persen. Selain itu, keseimbangan primer juga mampu dijaga mendekati stabil, yakni hanya defisit Rp1,8 triliun di banding posisi 2017, yang defisit Rp120 triliun.

"Itu saya yakin, perusahaan bapak ibu, CFO-nya enggak ada yang berhasil lakukan itu. Jadi, di sini ada CFO terbaik didunia, itu saya. Saya tahu, ini hasil kerja kita semua," paparnya.

Sosialisasi UU HPP di Jawa Tengah.

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

Di depan pengusaha di Jateng, Ganjar menegaskan bahwa Pemerintah juga memberikan insentif perpajakan saat ini.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022