Di Depan Pedagang Pasar, Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia selama empat tahun terakhir patut disyukuri di tengah situasi ekonomi global yang sedang tidak baik. Apalagi kondisi pasar komoditas Indonesia yang menurun tentu memengaruhi kondisi ekonomi di dalam negeri. 

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo di hadapan para pedagang saat menghadiri acara peresmian dan penyerahan penghargaan pasar rakyat Indonesia serta pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2019 di Indonesia Convention Exhiition (ICE), BSD, Tangerang, Banten. 

Jokowi mengatakan, ekonomi Indonesia pada 2018 yang mampu tumbuh di angka 5,17 persen sulit dicapai negara lain. Bahkan, ada beberapa negara yang kesulitan mempertahankan pertumbuhan ekonominya di angka 2 persen. 

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

"Patut kita syukuri, banyak negara yang tidak bisa mempertahankan growth-nya, ada yang 1 sampai 1,5 persen, 2 persen. Karena ekonomi global pada posisi yang belum normal," ujar Jokowi. 

Tak hanya itu, Jokowi melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada posisi ketiga jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dari negara kelompok G20. 

Tim Cook Puts Investment to Build Apple Developer Academy in Indonesia

"Pertumbuhan ekonomi kita dibanding dengan negara G20, kita berada pada posisi nomor tiga. Kita di bawah India dan RRC, ini patut kita syukuri," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

Selain itu, Jokowi mengatakan, capaian inflasi Indonesia patut untuk disyukuri. Pada 2014, kata Jokowi, inflasi masih berada di angka 8,3 persen dan pada tahun selanjutnya bisa diturunkan di level 3 persen hingga di akhir 2018 tercapai sebesar 3,13 persen. 

"Artinya pengendalian harga bisa dilakukan pada angka yang sangat rendah. Jadi kalau ada yang menyampaikan harga naik, satu dua barang itu biasa," kata dia. 

Ia menekankan, inflasi Indonesia saat ini sudah cukup baik. "Secara rata-rata teori ekonomi, inflasi 3,13 persen itu dibanding 2014 itu turunnya anjlok sekali dari 8,3 persen menjadi 3,13 persen," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya