Sri Mulyani Ingin Ada Komunitas RI yang Jelaskan Manfaat Infrastruktur

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku sangat ingin menciptakan komunitas praktisi dalam proyek infrastruktur yang mampu menjelaskan kepada masyarakat mengenai proses panjang pembangunan infrastruktur.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Menurutnya, itu diperlukan lantara pembicaraan masyarakat terkait pembangunan infrastruktur yang selama ini telah dikerjakan pemerintah, seringkali menghadirkan kritik-kritik yang tidak berdasar.

"Infrastruktur melalui WA (whatsapp) grup atau apa saja di medsos (media sosial). Kita tidak mampu apresiasi, betapa pembangunan infrastruktur melibatkan banyak dimensi yang kompleks. Orang sangat cepat kritik, oh itu enggak penting, dan itu salah," katanya di acara Dasabakti PT SMI, Jakarta, Kamis 28 Maret 2019.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Padahal, dikatakannya, pembangunan infrastruktur itu bukanlah pekerjaan sederhana, melainkan melibatkan banyak dimesi dan sangat kompleks. Misalnya, perusahaan konstruksi, pembiayaan atau keuangan, perencanaan, lingkungan, sosial hingga politik.

"Begitu kompleks dan kalau negara tidak dibiasakan diberikan pemahaman setiap hasil karya infrastruktur, suatu proses cukup kompleks ini negara akan jadi negara diremehkan, tidak apresiasi proses dan tidak apresiasi profesionalitas," tegas dia.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Untuk itu, menurut Sri, pembentukan komunitas itu penting supaya terdapat wadah yang diisi oleh para praktisi, akademisi, ataupun pihak-pihak lainnya yang bergelut di sektor infrastruktur bisa menjelaskan mengenai proses panjang pembangunan infrastruktur tersebut.

"Saya merindukan di Indonesia, ada komunitas practice bisa terus menerus melakukan pendidikan di masyarakat, apa itu akademisi, NGO (non-governmental organization) dan konsultan atau lembaga pembangunan dan bahkan financer yang lain," ungkap dia.

"Mari bentuk komunitas pratical infrastruktur, bagaimana bangun air bersih di Indonesia, bangun konektivitas, proyek apa yang sound, proyek apa yang harus dihindari, bagaimana proyek bisa ada dampak ekonomi yang besar dan sustainable, bagaimana bangun inklusif," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya