Dua Warga di Indonesia Positif Corona, Nilai Tukar Rupiah Tambah Letoy

Peta penyebaran virus corona
Sumber :
  • Johns Hopkins University

VIVA – Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dicatat semakin anjlok setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada orang di Indonesia positif virus Corona Covid-19. Kedua warga positif Corona itu berasal dari Depok. Di pasar spot, rupiah terlah menyentuh Rp14.420 per dolar AS atau melemah 0,50 persen dibanding penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah telah melemah 1,25 persen. Pada hari ini, Senin, 2 Maret 2020, rupiah tercatat rata-rata diperdagangkan sebesar Rp14.413 per dolar AS sedangkan pada Jumat, 28 Februari 2020 di kisaran Rp14.234 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim menyatakan, pascadiumumkannya positif Covid-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, pelaku pasar semakin khawatir terhadap wabah virus tersebut. Apalagi, wabah tersebut terbukti mampu memporakporandakan ekonomi China dan global.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Apa yang ditakutkan oleh masyarakat Indonesia, akhirnya terbukti walaupun pemerintah selama ini menutupinya," kata dia kepada VIVAnews, Senin, 2 Maret 2020.

Dia menambahkan, berkurangnya harapan bahwa wabah Corona dapat tertahan di China mendorong investor kembali panik. Hal ini yang memicu kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dari pembatasan perjalanan, gangguan rantai pasokan, dan penurunan permintaan mungkin jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Indonesia negara yang punya hubungan baik dengan Tiongkok, sangat mungkin virus Corona akam menyasar ke Indonesia," ungkap Ibrahim soal melemahnya alias letoy-nya nilai tukar itu.

Akibat meluasnya wabah virus Corona yang terus menjadi topik utama dalam awal tahun ini dianggap mengakibatkan goncangan ekonomi secara global dan Indonesia juga terkena dampaknya walaupun prosentasenya masih relatif kecil dibandingkan negara-negara lainnya yaitu hanya 1,08 persen. 

"WHO (World Health Organization) sudah tidak bisa lagi memonitor virus corona, karena sudah menyebar di 48 negara, yang terbaru di Afrika yaitu Nigeria," tuturnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan ada dua orang Indonesia yang positif virus Corona setelah diketahui berinteraksi dengan orang Jepang yang datang ke Indonesia dan setelah di Malaysia diketahui positif Corona. Menurut Menkes Terawan, dua WNI di dalam negeri itu adalah ibu dan anak warga Depok dan kini sudah dirawat di RS Khusus Penyakit Menular Sulianti Saroso.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya