Pertaruhan Uni Eropa Lawan Corona, Kalau Gagal 600 Juta Kerja Terpukul

Monumen Atomium di Brussels, Belgia
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka

VIVA – Konsultan firma ternama McKinsey memperingatkan bahwa hampir 600 juta pekerjaan di seluruh Uni Eropa dan Inggris Raya akan terpukul keras terdampak pandemi Corona COVID-19 sebagaimana dilansir laman CNN International. 

Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Pekerjaan Kian Parah di Tiongkok

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Senin, 20 April 2020 jumlah pekerja yang mengalami pemecatan meningkat dari 6 persen menjadi 11 persen. Jumlah ini kemungkinan masih akan terus naik jika penyebaran Corona tidak segera tertangani. 

McKinsey memperkirakan bahwa satu dari empat pekerjaan di Uni Eropa dan Inggris Raya berpotensi mengalami pemotongan gaji atau jam kerja, pemberhentian sementara bahkan pemecatan. Sebanyak 55 juta orang bekerja dalam bidang yang berisiko tinggi, termasuk bisnis ritel, kasir, koki, pekerja konstruksi, staf hotel, dan aktor. Setidaknya 80 persen pekerjaan yang berisiko tinggi ditekuni oleh mereka yang tidak memiliki gelar sarjana. Sedangkan profesi yang tidak membutuhkan kontak fisik, seperti akuntan dan arsitek tergolong berisiko rendah. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Jika Eropa tidak berhasil menangani wabah Corona ini dalam tiga bulan dan tetap meneruskan kebijakan physical distancing hingga musim panas maka jumlah pengangguran dapat mencapai 11,2 persen pada 2021. Dengan demikian keadaan ini diprediksi baru bisa membaik pada 2024 mendatang. 

McKinsey mengimbau, sektor bisnis dan pemerintah harus bergerak cepat untuk memastikan lapangan pekerjaan tetap tersedia. Perusahaan harus memangkas biaya produksi, membagi-bagi shift kerja dan memberlakukan aturan kerja jarak jauh di bidang yang memungkinkan. Pemerintah harus menyediakan garansi peminjaman uang, pembebasan pajak, dan garansi gaji karyawan. Beberapa aturan ini sudah diterapkan di negara-negara Eropa. 

Ramalan Zodiak Senin 22 April 2024, Virgo Dapat Perhatian dari Orang Asing

Inggris menutup 80 persen gaji pekerja untuk tiga bulan ke depan hingga US$2.900/bulan. Jerman dan Prancis menerapkan aturan serupa. Sementara Uni Eropa sendiri menyiapkan anggaran untuk subsidi gaji pekerja mencapai US$110 miliar yang terdampak Corona.

Di Amerika sendiri, sekitar 22 juta orang, atau 13,5 persen pekerja dinyatakan pengangguran sejak 14 Maret. Persentase pengangguran yang semula hanya 3,5 persen, meningkat menjadi 4,4 persen. Jumlah ini diperkirakan akan terus naik dan menyentuh double digit pada April 2020.

Baca juga: Muslim India Dituduh Pembawa COVID-19, Muncul Fitnah Corona Jihad

Laporan: Nariyati

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya